Mohon tunggu...
novy khayra
novy khayra Mohon Tunggu... Penulis - Aspire to inspire

Novy Khusnul Khotimah, S.I.Kom, M.A, SCL - Pegawai Negeri Sipil - Master Universitas Gadjah Mada - Penulis Buku -SDG Certified Leader

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Menerapkan Frugal Living Tanpa Sadar dalam Kehidupan Sehari-hari

11 Juli 2022   14:49 Diperbarui: 12 Juli 2022   11:30 1159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu bentuk hidup minimalis adalah berhemat dari membeli barang mahal untuk berwisata alam. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Frugal living memiliki makna lain sebagai hidup hemat atau hidup minimalis. Alih-alih disebut miskin atau pelit.

Nyatanya gaya hidup ini banyak dipraktikkan oleh selebritis dunia seperti Warren Buffett, Mark Zuckerberg, Ed Sheeran, Lady Gaga, Keanu Reeves, Sadio Mane, dan Leonardo DiCaprio, Mila Kunis, dsb. 

Sehingga tak ayal jika frugal living menjadi menjadi tren baru bagi kaum milenial dan gen Z. Tapi tahukah Anda bahwa tanpa sadar sebenarnya kita telah mempraktikkan Frugal living dalam kehidupan sehari-hari? Seperti apa sajakah gaya hidup frugal living yang tanpa kita sadari?

Mempraktikkan frugal living tidak harus berkiblat pada selebritis terkenal, kita sendiripun tanpa sadar mempraktikkannya juga. 

Saya memaknai frugal living yaitu pikiran kita hanya berfokus utama atau memprioritaskan kebutuhan primer. Kebutuhan primer terbagi menjadi tiga , Pertama adalah pangan, Kedua adalah sandang, ketiga adalah papan dan kendaraan.

Pertama, pangan. Kebutuhan utama dan yang  pertama ini adalah syarat penting yang harus terpenuhi sebagai makhluk hidup. Pastikan dalam hal ini kita cukup tidak kekurangan atau berlebihan. 

Karena jika kekurangan akan menyebabkan gizi buruk, namun jika kelebihan akan menyebabkan obesitas. Entah gizi buruk ataupun obesitas ini dapat berakibat pada penyakit degeneratif yang dapat mengurangi kualitas hidup sebagai manusia.

Bentuk frugal living yang diwariskan dari nenek moyang dalam hal pangan misalnya adalah mitos orang Jawa yang mengharuskan makan tak bersisa, jika tidak ingin ayam piaraan mati atau kelak bisa mati muda.

Sedangkan bentuk lain yang dicontohkan dalam agama Islam berupa puasa sunah, dimana hal ini tidak hanya berhemat namun juga sehat.

Kedua, sandang. Dalam tradisi di Indonesia bentuk frugal livingnya adalah seperti hanya membeli baju saat moment lebaran Idul Fitri alias setahun sekali. 

Baju yang dibelipun juga punya kasta, selesai idul fitri dipakai kemudian menjadi baju bepergian. Setelah baju bepergian luntur warnanya, jadi baju sehari-hari. 

Setelah ada yang bolong turun kasta menjadi baju tidur. Hingga ketika sudah tak layak dipakai turun kasta menjadi gombal untuk mengelap debu di sekitar benda rumah.

Ketiga, papan dan kendaraan. Selain pangan dan sandang, papan atau rumah ini penting untuk dimiliki sebagai tempat berteduh untuk melepaskan kepenatan. 

Salah satu bentuk hidup minimalis adalah berhemat dari membeli barang mahal untuk berwisata alam. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Salah satu bentuk hidup minimalis adalah berhemat dari membeli barang mahal untuk berwisata alam. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Terlepas ini milik sendiri atau kontrak/kos, individu tersebut harus sadar dengan kebutuhannya. Seseorang bisa saja memutuskan untuk mengontrak selama masa produktifnya di  kota besar di Jakarta. Namun di kampung halamannya dia membeli rumah untuk tempat berteduh masa tuanya.

Kehidupan seperti itu tentu lebih baik daripada mengontrak rumah mewah hanya untuk gengsi karena malu beli rumah yang kecil walau milik sendiri. 

Demikian pula dengan kendaraan pribadi, Terlalu memaksakan membeli kendaraan mahal, padahal kebutuhan pangan, sandang, dan papan masih kurang. Sehingga baru menyicil beberapa bulan terpaksa kendaraan tersebut harus dijual dengan harga yang menyusut.

Banyak orang yang lebih mengutamakan gengsi daripada fungsi, yang memperumit hidup mereka sendiri. Frugal living adalah oposit dari gaya hidup yang lebih mementingkan gengsi daripada fungsi. 

Namun, perlu dipahami bersama, bahwa frugal living tidak berarti membeli barang yang murahan. Melainkan efektivitas dan efisiensi barang sesuai kegunaan.

MIsalkan saja, seorang penulis mungkin hanya akan membutuhkan sebuah laptop dengan kisaran harga 5-10 juta rupiah. Namun ketika si penulis ingin menjadi content creator, laptop yang dimilikinya perlu di-upgrade pada kisaran harga 10-20 juta rupiah. 

Hal ini karena fungsi dan daya guna yang berbeda. Karena software edit video hanya bisa berfungsi optimal pada spesifikasi laptop diatas 10 juta rupiah.

Bagi saya, lifestyle minimalis ini berorientasi pada paham stoa/ stoikisme atau filosofi teras. Faham dimana membuat hidup lebih sederhana dengan memahami kebutuhan diri kita sendiri. 

Konsep ini akan membuat masalah hidup jadi lebih sederhana, karena kita hanya memikirkan yang penting-penting saja. 

Sehingga akan mudah membawa pikiran kita berfokus pada produktivitas yang berguna bagi kehidupan kita, Dengan kata lain menghindari drama orang-orang yang lebih mementingkan gaya.

Sering kali yang membuat kita gagal menjalani hidup frugal living adalah ketakutan pribadi dengan apa anggapan orang pada kita. 

Hal yang sebelum orang lain mengatakannya, dalam pikiran kita sudah muncul pertanyaan : "apa kata orang?' "apa kata dunia?" "malu dong.. pakai baju itu-itu saja."

Perkataan-perkataan seperti ini belum tentu ada di dunia nyata. Bisa jadi itu hanya imajinasi alias overthinking kita yang membuat kita hidup tidak apa adanya. Bahkan tidak realistis dan mengada-ada atas dasar ingin dihargai oleh masyarakat. 

Padahal jika kebutuhan primer (pangan, sandang, papan, kendaraan) kita belum terpenuhi,  untuk apa terlalu memaksakan diri agar ingin dihargai?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun