Dia manusia biasa seperti kebanyakan
Hanya karakternya yang berbeda tidak seragam
Dia heran dengan manusia lainnya
Mengapa lebih ingin dihargai dan diakui
Daripada mendengarkan isi hati
Dia sering bertanya
Untuk apa dirinya dilahirkan?
Apakah untuk uang, kedudukan, atau ketenaran?
Mengapa manusia mengejar itu semua mati-matian
Dan tak segan mematikan nyawa lain ciptaan Tuhan?
Apa yang sebenarnya dia kejar?
Hingga harus bekerja berlebihan?
Doa dalam ibadahpun mengharap kemuliaan dunia
Apa iya dunia ini begitu berharga?
Bila iya, namun mengapa ada batasnya?
Apa yang sebenarnya dikejar orang?
Bila yang didapatkannya akan hilang?
Apa ini seperti mengejar awan?
Kumpulan udara yang berbentuk gumpalan
Akan hilang ketika mencair menjadi hujan
Sekali lagi dia bertanya pada dirinya
Apakah dia hanya mengejar awan?
Belum sempat tergenggam
Namun terlanjur mennyublim menjadi hujan
-Lintang Kemukus-
Kuningan, 21 Juni 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H