Mohon tunggu...
novy khayra
novy khayra Mohon Tunggu... Penulis - Aspire to inspire

Novy Khusnul Khotimah, S.I.Kom, M.A, SCL - Pegawai Negeri Sipil - Master Universitas Gadjah Mada - Penulis Buku -SDG Certified Leader

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

5 Metode Membangunkan Sahur yang Sudah Jadi Tradisi

1 Mei 2021   20:11 Diperbarui: 1 Mei 2021   20:14 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membangunkan sahur (sumber: qazwa.id)

Sahur merupakan bagian dari ritual dalam ibadah puasa seperti halnya berbuka. JIka berbuka puasa terdapat ngabuburit, lebih cenderung membangunkan orang dari tidur. Tidak mudah untuk bisa terbangun dari sahur , walau orang tersebut terbiasa bangun untuk sholat Subuh. Maka dari itu banyak metode yang diterapkan agar bisa membangunkan sahur metode apa saja sehingga menjadi tradisi selama ramadahan saja ini?

Membangunkan sahur melalui pengeras suara Masjid

Normalnya pengeras suara masjid dipergunakan untuk menggaungkan suara adzan di waktu-waku sholat. Namun fakta dilapangan, pengeras suara atau yang populer disebut toa juga dapat dimanfaatkan untuk siaran kematian atau takbiran saat hari raya Islam. Tidak hanya itu, toa juga dimanfaatkan untuk membangunkan sahur oleh beberapa masjid. Bagi sebagian orang membantu namun tidak menutup kemungkinan sebagian yang lain merasa diresahkan dengan membangunkan sahur cara ini. Nah kamu tipe yang mana?

Membangunkan Sahur Melalui perkusi keliling

Membangunkan sahur  melalui perkusi keliling ini b iasa dilakukan oleh anak-anak dan remaja laki-laki. Tidak jarang suaranya kadang berlebihan dan pada waktu yang masih terlalu dini seperti pukul 01.30 pagi. Bahkan ada yang saking terganggu menyiram air kepada rombongan perkusi sebab anak bayinya yang sedang tidur lelap terbangun karena suaranya yang berlebihan. Lalu pukul berpa sebaiknya perkusi ini dimainkan? Sebaiknya adalah pada pukul 03.00 pagi hingga 04.00 pagi bila waktu imsaknya adalah 04.20. Tapi setiap orang punya standard bangun sahur masing-masing. Sebagian keberatan tapi sebagian yang lain malah bersyukur.

Membangunkan Sahur Melalui Alarm

Nah, kalau kamu hidupnya tinggal di apertemen mungkin tidak akan terjangkau dengan kedua metode membangunkan diatas ya.. Terlebih bila kamu tinggalnya di gedung lantai yang tinggi,makin tidak terdengar suara toa masjid dan perkusi keliling. Maka metode membangunkan sahur terbaik adalah dengan menggunakan alarm yang kamu pasang sendiri. Sederhana dan tidak mengganggu tetangga kecuali orang yang tidur didekatmu. Kelemahannya adalah karena diri sendiri yang pegang kendali bisa di-snoze terus sampai atk terbatas.

Membangunkan Sahur Melalui Telepon

Membangunkan sahur lewat telepon ini bisa dilakukan oleh anggota keluarga yang jauh baik orang tua, suami-istri atau bahkan pacar. Dibangunkan sahur lewat telepon syaratnya telepon harus selalu dalam keadaan "on" agar langsung nymabung saat ditelpon oleh orang yang membangunkan sahur.

Membangunkan Sahur Melalui keluarga terdekat

Bila hidup dalam satu keluarga baik dengan orang tua atau suami-istri, biasanya ada satu orang yang terbangun sahur lebih awal biasanya ibu/istri. Meskipun tidak menutup kemungkinan ayah/ suami dulu, bila dengan metode ini biasanya yang sedang tidur dipanggil, dicolek, digoncang-goncang, atau dicipratin air. Diantara metode membangunkan sahur, inilah metode yang paling romantis, bikin kangen, dan manusiawi. Kemungkinan untuk marah rendah, karena dibangunkan  orang tersayang yang memiliki kedekatan emosional.

Demikian beberapa metode membangunkan sahur yang telah menjadi tradisi turun temurun. Salam ramadhan , dan jangan lupa nanti malam kita masih sahur..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun