Mohon tunggu...
novy khayra
novy khayra Mohon Tunggu... Penulis - Aspire to inspire

Novy Khusnul Khotimah, S.I.Kom, M.A, SCL - Pegawai Negeri Sipil - Master Universitas Gadjah Mada - Penulis Buku -SDG Certified Leader

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Tips Diet Sehat Agar Badan Menjadi Ideal Selama Ramadhan

23 April 2021   11:52 Diperbarui: 23 April 2021   12:01 1176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi orang yang berusaha diet namum seringkali tidak berhasil, dengan hadirnya bulan Ramadhan bisa menjadi kesempatan untuk menyukseskan dietnya. Bagaimana tidak? Makan yang secara normal adalah 3 kali sehari tidak termasuk cemilan pada jam apa saja, dengan berpuasa kita dipaksa makan hanya 2 kali sehari yaitu sahur sebelum subuh dan berbuka setelah magrib. Perubahan tersebut mengubah pula sistem pencernaan kita yaitu memasukkan kalori dari luar lebih sedikit sekaligus mengeluarkan kalori yang telah lama tersimpan dari dalam tubuh.

Pola makan dari puasa ramadhan selama 10 hari ini setidaknya telah membuat berat badan saya turun sebanyak 2 kilogram dari awal mulai puasa 58 menjadi 56 kilogram. Tentu ini kabar baik bagi saya, karena saya berharap bisa sampai akhir bulan bisa mencapai 5 kilogram yaitu menjadi 53 kilogram. Supaya puasa ini efektif sekaligus menjadi program diet, setidaknya beberapa tips ini dapat membantu berat bedan stabil bahkan turun.

Makan Berbuka dengan Gizi Lengkap

Bila kunci utama asupan energi pada hari biasa diluar puasa adalah sarapan dan makan siang, saat seseorang berpuasa kunci utama asupan energinya adalah saat berbuka.  Maka tidak ada salahnya ketika berbuka kita menyiapkan berbagai jenis makanan. Karena dengan demikian menunjukkan gizi yang lengkap.

Gizi yang lengkap ini penting untuk memenuhi nutrisi tubuh kita. Maka sebaiknya ketika berbuka penuhilah makanan 4 sehat 5 sempurna. Makanan 4 sehat 5 sempurna tersebut antara lain : Makanan pokok, lauk-pauk, sayur-mayur, buah dan susu. Hal ini dikecualikan bagi yang memiliki penyakit tertentu sehingga harus pantang terhadap makanan tertentu.

Batasi waktu makan 3 -- 5 Jam Sebelum Tidur

Melansir dari health.kompas yang mengutip Buku Kontroversi 101 Mitos Kesehatan (2012) karya dr. Florentina R. Wahjuni, makan malam idealnya dilakukan 3-5 jam sebelum tidur. Hal ini tidak lain diperlukan untuk memberikan cukup waktu bagi tubuh membakar kalori yang diperoleh dari menu makan malam. Dengan begitu, level gula darah dalam tubuh tetap terjaga. Jadi, misalnya Anda sering tidur pukul 22.00 WIB, maka makan malam bisa dilakukan antara pukul 17.00 WIB ingga 19.00 WIB.

Berdasarkan pernyataan teori diatas, praktiknya bila kita tidur pukul 22.00, maka sebaiknya minimal makan pada pukul 20.00 kita sudah berhenti makan berat. Bilapun masih lapar setelah pukul tersebut, maka disarankan makan jenis buah-buahan secukupnya.

Utamakan minum air putih

Berdasarkan berbagai penelitian bahwa manusia lebih kuat tidak makan daripada tidak minum. Menurut Ahli gizi dari Universitas Gadjah Mada, Perdana Samekto MSc RD menjelaskan "Manusia bisa bertahan tanpa makan hingga tiga minggu. Namun, tanpa minum hanya bisa bertahan 4-7 hari tergantung situasi, misalnya temperatur,"

Sejarah pernah mencatat, tokoh antikekerasan India, Mahatma Gandhi yang saat itu berusia 74 tahun mampu bertahan selama 21 hari hanya dengan menyerap air. Dia sama sekali tidak mengonsumsi asupan apa pun, kecuali air.

Secara logis, manusia lebih butuh minum daripada makan sebab 90% komposisi manusia terdiri dari air. Maka jangan sampai kita dehidrasi atau kekurangan minum. Karena nyatanya minum lebih penting daripada makan.(Sains.kompas,2018)

Makan dengan porsi normal dan menikmati

Secara umum yang membuat orang gagal diet saat bulan puasa adalah pola dan porsi makannya. Alih-alih memperkecil porsi dan mengurangi frekuensi makan, kebanyakan orang yang berat badannya tidak berubah bahkan bertambah adalah karena menambah porsi makannya. Misal ketika biasanya diluar ramadhan makan sepiring setiap kali makan, karena puasa, makannya dirapel pas buka puasa jadi 2 piring.

Kesalahan lain adalah makan namun tidak menghayati  dan menikmati. Maksunya adalah ketika makan kita buru-buru ditelan dan sambil main hp / menonton tv. Hal ini membuat tubuh tidak sadar, bahkan kadang lupa apakah sudah makan atau belum. Selain itu mencerna makanan terutama karbohidrat terutama adalah di mulut, akam jika makanan terburu-buru ditelan lambung dan usus akan kepayahan yang mengakibatkan nutrisi tidak terserap secara optimal. Itu sebabnya menikmati dan menghayati apa yang dimakan dapat membantu reseptor otak untuk perasaan nikmat dan kenyang.

Auto sugesti  bahwa puasa bukanlah beban

Saya pernah menyaksikan muslim dewasa tidak berpuasa dengan alasan penyakit mag, lemas, tidak kuat, atau sejenisnya yang akhirnya menjadi alasannya tidak melakukan puasa. Beberapa bahkan belum pernah melakukan puasa seumur hidupnya sehingga harus membayar fidyah sebagai ganti sepanjang waktu Ramadhan. Hal ini tentu sangat disayangkan, karena puasa sendiri pada dasrnya memiliki keutamaan salah satunya memperkuat fisik.

Melansir dari sain,kompas (2021), Studi terbaru yang dilakukan di Inggris menemukan bahwa intermittent fasting atau dikenal sebagai puasa berkala efektif dalam membantu orang menurun berat badan dibanding diet lain yang lebih rumit. Penelitian yang dipublikasikan di jurnal PLOS One pada Kamis, 28 Januari 2021, mengamati sekelompok kecil orang dengan obesitas selama 12 minggu. Para peserta yang menjalani diet intermittent fasting dengan ketat melaporkan penurunan berat badan paling banyak. Sedangkan orang yang menjalani intermittent fasting longgar dan tidak terlalu ketat juga mengalami penurunan berat badan.

Oleh sebab itu, perlunya mengubah mindset terhadap puasa yang awalnya dianggap sebagai beban sudah saatnya kita ubah bahwa puasa bermanfaat demi kesehatan. Maka dari itu penting memberikan auto sugesti / rasa yakin yang tinggi terhadap dampak positif puasa ini. Tentunya tidak sekadar auto sugesti yang sembarangan, melainkan berlandaskan ilmu pengetahuan yang ada.

Demikian tadi beberapa tips diet selama ramadhan agar badan semakin ideal. Meski demikian, niat utamanya harus untuk beribadah ya.. Sedangkan untuk langsing adalah sebatas efek samping dari puasa. Selamat mencoba!

Referensi:

Kompas 1, 2, 3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun