Mohon tunggu...
novy khayra
novy khayra Mohon Tunggu... Penulis - Aspire to inspire

Novy Khusnul Khotimah, S.I.Kom, M.A, SCL - Pegawai Negeri Sipil - Master Universitas Gadjah Mada - Penulis Buku -SDG Certified Leader

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: New Normal Menyentil Manusia

30 Mei 2020   12:55 Diperbarui: 30 Mei 2020   12:49 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Instagram @lintangkemukus_

New Normal, tidak akan ada ceritanya konser desak-desakan. Kecuali klo mau ditertibkan ala senam pagi. Siap gerak! Kedua tangan direntangkan, tegak gerak! . . 

Mungkin sebaliknya tidak ada, krn tidak ada faedahnya?

Abc New normal, Sepertinya memang Tuhan sedang menyentil manusia nyinyir. Yang suka bilang kalo ada tetangga atau teman menyendiri di bilang sombong. Karena dulu nongkrong dan berkumpul dianggap positif. Padahal bisa jadi negatif ketika majelisnya untuk gibah bukan pengajian/keilmuan. 

New normal, Menyentil manusia nyinyir, yang suka mengatakan "sok suci" kepada temannya yg ga mau jabat tangan karena bukan mahram. New normal, Menyentil manusia nyinyir yg mengatakan teroris/ sok kecantikan kepada perempuan bercadar padahal itu hak dia mau berpenampilan bagaimana terlepas soleha atau tidaknya. 

New normal, Menyentil juga pada manusia merdeka yang membuang waktu bebasnya sia2 drpd tahanan dipenjara yang memanfaatkan waktu terkekangnya untuk mendekat pada Tuhannya. 

New normal, Mungkin manusia harus diancam dengan kematian atas sindiran dan nyinyiran agar menyadari dosa-dosa terhadap sesamanya. 

Sedih gaez.. Kita manusia banyak dosa tapi kalo ada yg mengingatkan malah dimusuhi bersama. Sedih karena melihat manusia tidak menyadari dosa2nya dan mengaggapnya hal biasa. Sedih karena tak tahu kapan pandemi ini berakhirnya. Paling sedih tidak bisa bebas lagi traveling kemana-mana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun