Mohon tunggu...
novy khayra
novy khayra Mohon Tunggu... Penulis - Aspire to inspire

Novy Khusnul Khotimah, S.I.Kom, M.A, SCL - Pegawai Negeri Sipil - Master Universitas Gadjah Mada - Penulis Buku -SDG Certified Leader

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Istimewanya Belahan Dunia Selatan "Kebal" Corona?

30 Maret 2020   07:51 Diperbarui: 30 Maret 2020   07:56 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negara2 maju atau negara penghamba kemajuan sering kali menyepelekan Dunia Belahan Selatan yang dari dulu disebut dan negara2 berkembang atau bahkan terbelakang karena ngukurnya berdasarkan financial dan industri. Tapi faktanya negara2 ini adalah yang paling sedikit jika tidak bisa dikatakan kebal terhadap kasus Corona. Satu benua Afrika yang terdiri dari 27 negara hanya terdapat 347 kasus. Itupun kebanyakan dari negara Afrika utara seperti Mesir n Aljazair dan yang terbanyak kedua adalah Afrika Selatan karena banyak penduduk kulit putihnya. Demikian juga dengan Amerika Selatan, Mexico yang satu negara cuma 6 kasus kematian. 

Pada saat kasus Sars dan flu burung merebak juga di dunia, belahan dunia Selatan termasuk Indonesia tidak terlalu terdampak. Tapi kenapa sekarang sangat terasa terdampak ya? Mungkin krn Indonesia lupa jati dirinya sebagai bagian dari belahan bumi Selatan yang memiliki keistimewaan berbeda dari belahan bumi utara. Ini seperti ikan yang lupa bisa berenang atau Elang yang lupa bisa terbang karena terbiasa gaul dengan ayam. 

Keistimewaan apa saja itu sehingga belahan dunia Selatan "kebal" Virus atau sedikit kasus? Ini hanya sekedar analisa / hipotesis saya, bukan suatu patokan. 

1.Belahan dunia Selatan bermandikan cahaya matahari.

Seperti yang dikatakan ahli di WHO virus corona akan mati di suhu 27 derajat selsius. Suhu di Indonesia diluar ruangan kalau sepanas Semarang atau Surabaya itu bisa mencapai 34 derajat selsius. Bayangin dong, itu di Afrika itu bisa sampai 50 derajat selsius kalau suhu gurun sahara. Telur saja matang apa lagi virus? Kematian di Europa tinggi karena sekarang masih musim dingin. Disana suhu bisa sampai minus 0 (nol) derajat jadi virus bisa hura-hura. 

2. Virus Corona Impor dari Belahan Bumi Utara

Hampir semua virus Impor dari daratan Cina yang notabene 4 musim. Berkembang biak dengan sempurna di Europa krn memiliki habitat yang sama. Dulu waktu zaman Sars dan Flu Burung, sekitar tahun 2000, Indonesia tidak terlalu terdampak. Kenapa? Karena akses keluar masuk turis tidak sederas sekarang. Wisata tidak terlalu terbuka lebar apa lagi pekerja WNA dari Cina yang sekarang kalo sekali datang bisa ratusan. Secara matematis peluang sekarang sangat tinggi dibanding 20 tahun lalu. 

Selain itu, orang yang umumnya dari luar negeri entah WNA atau WNI tidak pernah langsung terpapar matahari. Mulai dari pesawat, bandara, mobil, rumah, atau kantor difasilitasi AC yang notabene suhu dibawah 24 derajat. Wajar kalau virus bisa bertahan hidup lama di Inangnya. 

3. Perbedaan fisiologi tubuh manusia 

Charles Darwin mengatakan bahwa makhluk hidup berevolusi sesuai habitat. Hipotesis ini dibuktikan dengan perbedaan paruh burung finch di kepulauan Galapagos. Sama hal nya dengan manusia, fisiologi tubuh yang berbeda karena hidup di habitat yang berbeda. Perbedaan mencolok adalah warna kulit. Warna kulit gelap lebih tahan terhadap paparan sinar matahari, sedangkan kulit putihnya lebih lemah terhadap matahari yang umumnya langsung kemerahan. Perbedaan fisiologi seperti bentuk hidung,warna mata dan bulu mata juga memiliki fungsi berbeda berkaitan dengan habitat masing-masing. 

4. Perbedaan Imunitas dan Sanitasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun