Mohon tunggu...
Taufikul
Taufikul Mohon Tunggu... Editor - www.receh.in

blogger www.receh.in

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketemu nabi semalam

19 November 2011   16:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:27 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

aku masih terkantuk-kantuk ketika dia datang dan menyatakan diri sebagai nabi, "apa yang mereka katakan salah kaprah!" teriaknya seperti laki-laki gila. dia bilang dia nabi yang diutus kepada penulis-penulis gelap yang arogan, yang tidak mau menampakkan wajah girang di hadapan kebebasan.

"orang-orang itu selalu curiga pada kebebasan" bisiknya padaku yang terkantuk-kantuk. aku habis mimpi ditemui nabi semalam, kataku perlahan. dia besikukuh dialah nabi ang kutemui semalam sambil menunjukkan kebenaran dengan marah-marah dan memaksaku mengakui dia nabi yang semalam.

semalam kamu di mana, tanyaku sambil mengedip. "aku di kepala orang-orang yang bergangguan mental," katanya suram.

kulihat pintu gerbang tak terkunci, berarti semalam dia melarikan diri. untunglah dia pulang, mungkin di jalan tak ada orang yang bisa digoda.

kamu mau menulis, tanyaku. "aku mau menulis, tapi fiksiku tak boleh dikritik, tak boleh dihujat, hanya boleh dipuji. titik," matanya penasaran pada layar komputer yang tak beranjak dari sebuah halaman sejak semalam. aku lupa mematikan, jadi aku tidur disaksikan monitor, jadi monitor menjaga tidurku semalam, jadi nabi tiu mungkin keluar dari monitor.

kamu percaya nabi itu ada, tanyaku. dia berpaling ke jendela, "kamu lupa mengubah nama tempat ibadah ini." di sana masih saja terpampang, Panti Rehabilitasi Sakit Jiwa.

"tolong, bukakan akunku di kompasiana" pintanya seperti memerintahkan.

#ah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun