Mohon tunggu...
Taufikul
Taufikul Mohon Tunggu... Editor - www.receh.in

blogger www.receh.in

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kutunggu Kau di Bawah Hujan

16 Februari 2011   12:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:32 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kutunggu kau di bawah hujan ini, yang menitikkan semacam rindu rindu itu menajam dan membilur di kulit menciptakan retakan yang kunamai seperti nama jalan tempat anak-anak berlari menangkap bulir air yang luber dari ingatanku kutunggu kau di antara kenangan yang menjadi hujan di sore yang perlahan petang dan neon memedar menggantikan kunang-kunang yang kukejar dalam ingatan kutunggu kau di bangku taman, tempat masalalu terbaring seperti perempuan sakit yang kehilangan dengan syal kelabu yang menghangatkan katakata di bawah rintik malam kutunggu kau di tepi ingatan sambil kusandarkan rasa sakit yang meronta ingin dilahirkan ke dunia yang seputaran mata

1297859944874885821
1297859944874885821
1297861362556176686
1297861362556176686
12978609941138408767
12978609941138408767

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun