Kontennya seputar edukasi dan pengembangan diri. Pertama kali saya menemukan channel nya itu tentang KulTum, yang membahas buku-buku bacaan tentang pengembangan diri, edukasi keuangan, content creator, kedisiplinan, dan buku-buku menginspirasi lainnya.
Umumnya, video-video Agusleo Halim adalah tentang kreativitas dan produktivitas. Yang paling keren dari YouTuber ini menurut saya adalah, kedisiplinannya dalam membuat konten. Dari ceritanya, dia membuat deadline palsu dimana dia harus upload video ke YouTube dua hari sekali, secara konsisten dan tanpa mengurangi kualitas isi dari video-videonya. Ia berhasil menyelesaikannya, 100 video dalam 200 hari.
Saya mengikuti channel nya dari jumlah subscribers nya sekitar 35rb, hingga 2 atau 3 bulan setelahnya, sudah 100rb subscribers. Yang paling saya pelajari dari channel ini adalah, kedisiplinan dan konsistensinya.
Kutipan dari Agusleo Halim yang saya suka—khususnya untuk orang-orang yang memulai berkarya—adalah *percayalah bahwa kuantitas akan membentuk kualitas*
4. Zahid Azmi Ibrahim
Nah yang terakhir ini adalah YouTuber muda dari tanah Sumatera. Zahid Azmi Ibrahim, channel nya sudah saya rekomendasikan ke adik-adik sepupu saya yang ingin rajin belajar dan menjalani kegiatan sehari-hari lebih terorganisir.
Zahid sendiri katanya terinspirasi dari YouTuber Inggris, Ali Abdaal. Konten-kontennya jadi segenre menurut saya, yaitu pengembangan diri. Zahid fokusnya untuk remaja-remaja di Indonesia.
Channel Zahid Azmi Ibrahim adalah channel edukasi, produktivitas, dan pengembangan diri yang cukup baik diantara kalangan YouTuber atau Content Creator di Indonesia lainnya.
Saya berharap andai saja saya menemukan channel ini lebih awal.
Tapi ingat, menonton tanpa ada praktik itu sia-sia. Eh, enggak juga. Paling tidak kamu sudah berusaha mencari motivasi. Self healing juga soal timing. Kalau hanya menunggu timing yang pas, aku takutnya kita kelamaan menunggu. Tips dari aku juga karena akses informasi yang mudah banget soal kesehatan mental ini, kamu jangan mudah diagnosa diri sendiri (self diagnosis). Kalau self healing otodidak sudah tidak mempan lagi, jangan malu cari bantuan ke orang-orang terdekat atau ahli, ya!
