Memasuki usia quarter life crisis,saya menyadari kalau permasalahan yang sedang saya hadapi tidak akan pernah selesai kecuali saya selesaikan sendiri. Meskipun saya sangat membutuhkan orang lain, namun yang paling saya butuhkan bukan solusi dari mereka, tapi kesediaan mereka untuk mendengarkan saya dengan segala keluh kesah akan dunia ini.
Tapi saya juga tahu, mendengarkan kisah orang lain tidak mudah. Tidak mudah untuk kita mendengar tanpa memberi penilaian (judgements), kalau ini mudah, para psikolog tidak akan dibayar mahal hanya untuk mendengarkan 'Curhat' pasiennya.
Ketika posisi kita sebagai orang yang bercerita juga kita bisa merasakan sebenarnya, orang yang mendengar kita benar-benar mendengarkan atau tidak. Kalau saya merasa kelegaan setelah menceritakan apa yang saya rasakan, saya tau kalau orang yang saya ajak bicara tadi benar-benar mendengarkan.
Karena itu, saya mencoba untuk selalu mendengarkan dengan tulus ketika ada orang lain yang percaya untuk berbicara dengan saya, mengesampingkan ego dan penilaian, mendengarkan dengan empati. Benar saja, itu tidak mudah. Â
Keresahan ini membawa saya memutar ulang lagu lawas yang dulu pernah saya dengar di Warnet semasa SD, begini liriknya;
"And in the naked light, I saw
Ten thousand people, maybe more.
People talking without speaking.
People hearing without listening".
Kutipan lirik diatas merupakan lirik lagu legendaris oleh penyanyi Amerika Simon dan Garfunkel yang berjudul The Sound of Silence, dirilis pada tahun 60an. Belakangan ini saya lebih suka yang versi aransemen terbarunya dari band metal orchestral, Disturbed. Terdengar dan terasa lebih dark dan powerfull.