Mohon tunggu...
Susan
Susan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Belajar berekspresi lewat opini

Selamat datang dunia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Gen-Z, Perlukah Belajar Parenting?

17 Februari 2022   11:53 Diperbarui: 17 Februari 2022   12:52 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Lisa Fotios from Pexels 

Pernah suatu ketika di timeline sosial media saya, lewat konten mengenai perkiraan gaya asuh oleh Gen Z terhadap anak-anaknya. Seperti sosial media pada umumnya, konten nyeleneh sebagai bahan lucu-lucuan akan mudah ditemukan. Reaksi saya setelah menonton cukup terhibur, ditambah dengan sedikit anggukan "Oh iya ya...". 

Lucunya saya bisa ikut membayangkan bagaimana nanti Gen Z jika memiliki anak karena yang saya tahu generasi ini tidak terlepas dari kemajuan teknologi, apalagi gadget yang sudah seperti barang pokok. Jika nanti sang anak curhat,

"Bu, aku capek ..."

Ibunya menjawab sambil scrolling base twitter

"Same bestie"

Gen Z merupakan generasi kelahiran antara tahun 1997-2012, saya asumsikan masih banyak yang belum beranjak ke jenjang pernikahan. Ditambah, sepertinya generasi ini sedang masa-masanya menempuh pendidikan dan membangun karir. 

Tantangan menjadi generasi ini tidaklah mudah, terutama di Indonesia yang sedang gencar-gencarnya isu bonus demografi. Maka tak heran, Gen Z harus meningkatkan skill agar nanti bisa berkompetisi di industri kerja. Oleh karena itu, seperti dilansir dari Forbes generasi ini memiliki orientasi kesuksesan pribadi sebagai tujuan akhir. 

Walaupun tak menutup kemungkinan Gen Z akan berkeluarga, dan memiliki anak. 

Belajar Parenting Sedari Dini

Parenting didefinisikan sebagai pola asuh orang tua terhadap anak, atau dengan kata lain parenting merupakan proses bagaimana orang tua mendidik dan membesarkan anak. 

Pola asuh merupakan hal penting dalam tumbuh kembang anak, karena orang tua sebagai pilar pertama yang anak kenal. 

Pentingnya parenting menurut Hoghughi (1998) diimplikasikan sebagai variabel tunggal masa tumbuh kembang anak, meliputi kesehatan, prestasi, kejahatan remaja, dan kesuksesan. 

Untungnya, di zaman serba canggih saat ini informasi mengenai ilmu parenting mudah didapatkan. Konten kreator edukasi banyak berseliweran di jagat media sosial.  Oleh karena itu, nampaknya Gen Z bisa dengan mudah belajar parenting sedari dini. 

Motivasinya pun beragam. Banyak Gen Z yang memang merasa belajar parenting karena kebetulan lewat timeline mereka, ada yang belajar untuk memutus rantai pola asuh yang mereka terima, atau bahkan belajar untuk memperbaiki diri.

Gaya Pola Asuh oleh Gen Z

Gaya parenting Gen Z diprediksi akan lebih terbuka, terutama dalam persoalan sosial. Mereka akan menekankan isu toleransi terhadap sesama karena arus informasi dan perbedaan lebih mudah ditemukan di media sosial. Sebut saja budaya luar, LGBTQ+, hingga kepercayaan. 

Selain itu, meleknya generasi ini terhadap isu kesehatan mental nampaknya akan diturunkan kepada anak-anak mereka. Gen Z sadar untuk tidak melakukan perlakuan yang dinilai kurang meng-enak-an bagi kesehatan mental, seperti yang mereka dapat dari generasi sebelumnya. Tentu saja hal tersebut banyak saya amati dari kolom komentar sebuah konten mengenai parenting. 

Menjadi Gen Z merupakan suatu keuntungan, dengan arus informasi dan kemudahan untuk mendapatkannya, memudahkan generasi ini belajar apapun di luar sana. Persoalannya, akankah Gen Z mengaplikasikan ilmunya kelak? Seperti keinginan kebanyakan mereka untuk menjadi sosok orang tua yang lebih baik. 

Sumber :

Hoghughi M. 1998. The importance of parenting in child health. BMJ. 316(7144): 1545–1550. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun