Mohon tunggu...
Novry Kadang
Novry Kadang Mohon Tunggu... -

Orang yang kuat hatinya, Bukan mereka yang tidak pernah menangis, Melainkan Orang yang tetap tegar ketika banyak Orang menyakitinya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Erich fromm

11 Juni 2015   20:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:06 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandangan Erich Fromm banyak dipengaruhi oleh pemikiran Karl Marx. Perhatiannya terhadap perjuangan manusia yang tidak pernah menyerah untuk memperoleh martabat dan kebebasan, dalam kaitannya dengan kiebutuhan manusia untuk berhubungan dengan orang lain. Manusia memiliki kondisi eksistensial kemanusiaan dan kehewanan yakni insting, manusia dengan hewan sama-sama memiliki insting namun, manusia memiliki keterpisahan dengan alam, beda dengan hewan yang memiliki keterikatan kuat terhadapalam seperti halnya ketika akan terjadi gunung meletus di daerah merapi (misalnya) hewan-hewan yang tinggal didaerah pegunungan tersebut akan mengerti bahwasannya akan terjadi letusan dari dalam gunung sementara manusia tidak memiliki kepekaan terhadap hal tersebut namun, manusia memiliki kesadaran atau rasio yang mengakibatkan manusia juga dapat mengerti bahwa akan terjadi sebuah ledakan dari gunung merapi tersebut, melalui akalnya manusia dapat menciptakan alat canggih seiring berkembangnya ilmu teknologi di dunia.

Menurut Fromm manusia teralienasi karena konsekuansi kebebasan yang dimilki manusia. Kebebasan manusia berawal dari hubungan intim dengan kelurga (orang tua) yang membuat manusia merasa ketergantungan dan saat berpisah dengan orang tua maka manusia akan mencari pasangan hidup sebagai ganti ketergantungan dengan orang tua.

Dengan adanya kondisi eksistensial tersebut maka manusia memilki kebutuhan sebagai berikut:

  1. a)    Kebutuhan keterhubungan, kebutuhan untuk memiliki/ mencintai dalam konteks “cinta yang produktif” yaitu cinta yang saling memahami, tanggung jawab, respect dan lain-lain, karena cinta adalah suatu penghormatan.
  2. b)    Kebutuhan transendensi, membenttuk manusia menjadi produktif/kreatif karena kreatifitas manusia biasanya membuat manusia itu menjadi produktif (unik).
  3. c)    Kebutuhan identifikasi, manusia suka mengidentifikasikan drinya dengan orang lain yang menandakan manusia berjalan kearah ketergantungan (saat ia memiliki acuan).
  4. d)    Kebutuhan orientasi, mengarahkan manusia untuk bersifat proyektif atau memiiki pandangan kedepan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun