Jika ditanya gambar apakah yang anda lihat di awal halaman ini? dengan berbagai bahasa dan ragam kosa kata dilontarkan yang berintikan seorang perempuan atau wanita merokok. Kemarin, saya berjalan di sekitar kos saya, saya melihat perempuan yang mungkin usianya sekitar 20-30 tahun, merokok sambil menggendong seorang anak kecil.Â
Saya terheran dan bertanya dalam hati saya, bukan karena melihat wanita merokok, tetapi heran kenapa wanita tersebut membahayakan masa depan anak kecil tersebut, apa dia tidak tahu bahaya rokok?, agak kurang meyakinkan jika dia tidak tahu karena di setiap bungkus rokok, di banyak artikel majalah terutama bagian kesehatan bahkan program televsi banyak informasi seputar rokok. Apa dia masa bodoh atau mengabaikannya?.
Topik yang ingin saya sampaikan adalah tentang topik yang mungkin sudah bosan didengar bahkan diabaikan, tetapi ini adalah hal wajib yang harus diberitahukan sebagai pengingat bahwa kita harus berbuat kebaikan kepada orang yang membutuhkan. Salah satunya adalah mereka (orang-orang yang abai terhadap dirinya dan keluarganya serta masa depan dan agamanya dengan mempertahankan egonya untuk terus merokok).
Saya teringat dengan seorang pasien yang kalo saya tegur "Jangan merokok lagi pak, kasihan tubuh bapak, kasihan keluarga bapak." reaksi pasien saya itu, marah dan menjawab "Dok, kalau rokok itu membuat sakit bahkan bisa mati, kakek saya merokok dari muda sehat-sehat aja, jadi jangan bilang karena rokok." Saya jawab, "hm.., saya hanya bilang jangan merokok pak supaya bapak lebih sehat, kasihan bapak dan keluarga nantinya. Mengenai, kakek bapak masih hidup?" udah meninggal, jawabnya ketus.Â
Saya tanya kembali"Karena apa?" dijawabnya "karena sakit tua dokter, meninggal di rumah." Jawab saya, "ooh, hm.., ya bisa saja, kakek bapak waktu itu meninggal karena suatu penyakit yang sebabnya adalah rokok, who knows?, karena tidak cek kesehatan dan rokok itu silent killer pembunuh diam-diam. Artinya, orang perokok apalagi jangka panjang dan perokok berat dalam jangka waktu panjang bisa saja menderita sakit kronis dan meninggal. Dan menurut saya, karena sudah tua berarti udah penyakitan dan cepat meninggalnya, ada kok yang sampai 100 tahun tetap sehat, karena apa ya setua mereka tetap sehat ?, saya rasa bapak sudah mengetahui jawabannya."
Ada juga pasien yang menjawab bahwa mereka merokok juga untuk ekonomi negara terkait perusahaan rokok telah membantu perekonomian negara. "heheheheh",saya heran dengan jawaban yang terlihat diplomatis.
Coba kita fikir, ketika kita sakit, kita merugikan keluarga, itu untuk satu individu. Tapi, coba bayangkan jika hampir separuh penduduk indonesia merokok, dan udah banyak data penelitian yang menunjukkan bahwa merokok pemicu berbagai kanker, diabetes, penyakit jantung dsb."Â
Kalau saya cerita ke bapak bisa berjam-jam pak. Lagipula, bapak fokus saja pada kesehatan bapak dan keluarga karena itu sudah cukup membantu ekonomi negara. Saya senang kalau bapak terfikirkan untuk membantu perekonomian negara, mulai sekarang fokus kepada kesehatan bapak dan keluarga ya, itu sudah cukup membantu negara"
Dari cerita saya tersebut. Saya ingin memaparkan bahwa rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya (termasuk rokok elektrik) yang dihasilkan dari tanaman Nicoliana Tabacum, Nicoliana Rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan.1
Kandungan kimia tembakau yang sudah teridentifikasi jumlahnya mencapai 2.500 komponen, sedangkan dalam asap terdapat 4.800 macam komponen. Dari komponen kimia ini telah diidentifikasi yang membahayakan kesehatan adalah tar, nikotin, gas CO, dan NO yang dihasilkan oleh tanaman tembakau, dan beberapa bahanbahan residu yang terbentuk saat penanaman, pengolahan, dan penyajian dalam perdagangan yaitu residu pupuk dan pestisida, TSNA (tobacco spesific nitrosamine), B-a-P (benzo-a-pyrene), dan NTRM (nontobacco related material).