Mohon tunggu...
Novrita Financial Planner
Novrita Financial Planner Mohon Tunggu... Lainnya - Finance Director at PT Kelsey Indonesia

Perempuan biasa yang profesi utama nya adalah sebagai ibu rumahtangga dengan seorang putri yang sudah beranjak dewasa. Sekaligus juga sebagai INDEPENDENT FINANCIAL PLANNER....\r\nSuka menulis dan berharap apa yang sudah di-share bisa bermanfaat bagi orang lain.\r\n \r\n\r\nNovrita Savitri, SSi, MM, CFP...... find me at my FB : Novri Cfp or follow my twitter @Novri_ta\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Cara Terbaik Kelola Uang Bonus dengan Bijak

7 September 2016   15:35 Diperbarui: 7 September 2016   18:06 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: stock2morrow

Ketika suatu saat seseorang mendapat Dana yang cukup fantastis nilainya dan kadang tidak rutin , bolehlah disebut sebagai Dana Ekstra. Contohnya seperti dana –dana sebagai berikut: Bonus akhir Tahun, pesangon karena Pensiun Dini, dana hibah, dana menang undian berhadiah dan sebagainya.

Agar Dana Ekstra bisa memberikan manfaat yang optimal atau bahkan bisa membantu mempercepat tujuan keuangan seseorang, tentunya harus dikelola dengan baik.

Yang pertama dilakukan sebelum membuat perencanaan atas Dana Ekstra tersebut, adalah langsung dikurangkan untuk kewajiban zakat atau kewajiban semacamnya, sesuai dengan agamanya. Jangan lupa juga dilihat apakah Dana itu sudah bersih atau masih harus kena potongan pajak. Dan segera dibayarkan, agar tidak terpakai. Selanjutnya setelah diperoleh nominal neto Dana Ekstra, maka mulailah merencanakan bagaimana pengalokasiannya.

Mengalokasikan Dana Ekstra harus dengan bijak dan cermat.

1. Lunasi Hutang Jangka Pendek

Hutang yang dimaksud di sini misalnya hutang kartu kredit atau barang konsumtif dan lain-lain yang dikenakan bunga tinggi. Dengan begitu akan mengurangi pengeluaran rutin tiap bulan. 

2. Dana Darurat

Sesuai namanya maka Dana Darurat adalah dana yang pemanfaatannya ketika terjadi keadaan yang sangat genting atau darurat. Misal : saat tertimpa musibah, biaya karena sakit dan harus dibayar dulu sebelum claim ke asuransi, terjadi pemutusan hubungan kerja, dan lain-lain.

Karena dana ini harus selalu siap saat terjadi kondisi darurat, tentu penempatannya pada instrumen investasi yang sifatnya mudah dicairkan, cepat dan resikonya kecil. Return bukanlah sebagai faktor yang dipentingkan pada saat memilih instrumen investasi untuk penempatan dana darurat. 

Jika belum memiliki Dana Darurat, maka ini merupakan kesempatan untuk menyediakan Dana Darurat yang besarnya antara 3 – 12 kali kebutuhan hidup per bulan.

3. Investasi

Dana Ekstra harus dianggarkan untuk Investasi. Karena ibaratnya mendapat 'durian runtuh' yang tidak terkira, ya saatnya untuk menambah atau memulai investasi.  Tapi hati-hati, jangan sembarangan menanamkan Investasi hanya karena  sedang punya uang. Pelajari dengan seksama produk investasi. Jangan terbujuk keuntungan besar dalam waktu singkat.  Sekedar menanamkan uang lalu mendapat profit  >5% sudah patut diwaspadai. Jangan langsung percaya jika ada beberapa tokoh atau nama besar yang sudah lebih dulu berinvestasi di situ. Ingat bahwa  semakin besar keuntungan maka semakin besar juga resiko.

Hal yang seringkali terjadi adalah bingung dalam menentukan investasi atau usaha agar dana bisa berkembang. Banyak tawaran yang tampak menggoda, apalagi dengan iming-iming keuntungan berlipat dalam waktu singkat. Tentunya kita tidak ingin terjerembab salah menginvestasikan dana atau keliru dalam menanamkan dana untuk modal usaha. Karenanya kumpulkan sebanyak mungkin info mengenai produk Investasi. Tak ada salahnya mendengarkan beberapa tawaran Investasi yang belum pernah tahu. Tapi jangan langsung memberikan keputusan.

Beberapa hal dari Investasi yang patut diwaspadai :

  • Memberikan keuntungan di atas 5% per bulan
  • Diharuskan mengajak anggota lain (downline)
  • Tidak ada aktifitas yang sekiranya bisa mendapatkan penghasilan, dan hanya sekedar setor dana sejumlah tertentu
  • Dana yang sudah disetor tidak jelas pengembangannya pada bidang usaha apa
  • Tidak ada Badan Hukum
  • Pemberian batas waktu untuk penentuan berinvestasi terkesan saat itu juga atau dalam waktu singkat harus memberikan keputusan untuk bergabung

4. Modal Usaha

Selagi ada dana lumayan besar, bisa dialokasikan sebagai modal usaha. Apalagi bagi yang sudah sedari lama memimpikan untuk punya usaha sendiri. Tentunya ini adalah sebuah kesempatan untuk mewujudkannya. Hanya saja perlu diingat bahwa Anda harus menghitung dengan cermat untung-rugi usaha tersebut. Pastikan anda tahu usaha yang sedang dijalankan. Buat Perencanaan terlebih dulu. Ukur kemungkinan Resiko yang mungkin terjadi. Coba buat rancangan bisnisnya di atas kertas, sehingga bisa lebih terukur.

Catatan Tambahan: Hitung dengan cermat berapa prosentase Dana Ekstra yang dialokasikan untuk Investasi dan Modal Usaha. Pada setiap orang akan berbeda sesuai dengan tujuan dan kebutuhannya. 

-- Sedikit uang ... pusing. Banyak uang ... pusing juga kalau tidak bijak dalam mengelolanya. --

Pintar-pintar mengatur uang agar Hidup kita nyaman.

7 Sept 16 for April 16

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun