Acara foto seru usai, apa pak Jokowi langsung pergi meninggalkan kami? Tidak juga. Beliau masih belum beranjak dari posisinya.
Pada kesempatan ini, untuk yang ketiga kalinya saya ucapkan ke beliau,“Sehat pak”
“Ya, Sehat”, begitu jawaban beliau.
Sempat ada kompasianer lain yang nyeletuk ,”Katanya Bapak sakit?”
“Siapa bilang? Cuma masuk angin biasa….”, lugas beliau mengkonfirmasi dengan senyum khasnya itu.
Legalah kita bahwa pak Jokowi dalam kondisi sehat. Memang sebelumnya ada berita pak JK mengatakan bahwa pak Jokowi tidak sedang sakit. Kalau berita seperti itu biasanya ada juga yang mempersepsikan jangan-jangan Presiden sedang sakit tapi memang tidak boleh diketahui publik kondisi tersebut. Tapi sebetulnya wajar saja ya jika seorang Presiden agak terganggu kondisi kesehatannya akibat kelelahan dengan aktifitas sebegitu banyak dan urusan negara yang sedemikian berat. Namanya juga manusia pasti ada saat kondisi badan sedang tidak prima, cuma beda kali ya kalau yang sakit itu Presiden. Kita doakan pak Jokowi selalu sehat .
Saya yang sedari tadi ingin sekali mendapatkan tanda tangan pak Jokowi, sampai harus menyabet ballpoint Isjet, mencoba untuk memanfaatkan momen ini.
“Nuwun sewu… Boleh saya minta tanda tangan pak?” sembari saya sodorkan kertas undangan (satu-satunya yang bisa saya bawa masuk ke Ruang Perjamuan di Istana) dan ballpoint.
Pak Jokowi mengambil kertas undangan yang saya sodorkan, tapi tidak ballpoint-nya. Kemudian beliau meminta ballpoint kepada staff atau ajudan atau siapa ya – saya kurang tahu. Lalu membubuhkan tanda tangan di Undangan yang saya bawa itu. Waow…. Saya sangat surprised karena beliau tanpa ba-bi-bu langsung menyetujui permintaan saya atas tanda tangan. Padahal sempat saya dengar tadi Petugas Istana memperingatkan untuk tidak ada sesi tanda tangan dan mempersilahkan kami untuk mengumpulkan saja undangan yang ingin dibubuhi tanda tangan pak Jokowi. Tapi ini saya dapat langsung dan saat itu juga. Keren gak sih….
[caption caption="Tanda Tangan pak Jokowi"]
Selanjutnya, seperti sudah diduga, berbondong-bondong kompasianers lain menyodorkan kertas undangannya untuk ditanda-tangani pak Jokowi. Rupanya mereka juga ingin, cuma belum ada yang berani pecahin telor. Makanya begitu saya yang pertama, terbukalah kesempatan itu.