Kita semua pasti sepakat dan setuju bahwa pak Prayitno Ramelan adalah bapak kita di Rumah Sehat Kompasiana. Beliau bisa dibilang pengayom kita-kita yang masih muda (atau kalau toh tidak muda......ya..paling tidak merasa muda gitu loh...). Banyak diantara kita yang 'kepincut' kompasiana karena membaca artikel beliau. Dan ko ya pas banget ternyata ultah pak Pray hampir berbarengan dengan HUT Kompasiana. Kalau Kompasiana tanggal 22 Oktober, ternyata pak Pray ber ultah tanggal 21 Oktober... Emang cocok dah pak Pray jadi bapak-nya para kompasianers.
Sempat juga waktu di Mario's Place kita berikan kue tart untuk diselipkan sebagai acara tiup lilin bagi bapak kita. Tapi kok rasanya kurang seru ya... Musti ada sesuatu yang khusus buat bapak kita. Sebenarnya sih beberapa dari kita sudah merancang secara diam-diam untuk memberikan sebuah bingkisan sebagai hadiah Ultah pak Pray.... Cuma pas acara di Mario's Place, kado-nya belum beres.... sehingga belum bisa diberikan pada waktu itu. Padahal kapan lagi ya kita bisa kumpul rame-rame...?
Tapi saya dan teman-teman tetap maju terus dengan niat untuk bisa memberikan sesuatu buat pak Pray. Bisik-bisik unuk urunan bareng buat beli kado juga dilakukan secara diam-diam. Operasi gerilya lanjut pokoknya... Kadang dengan gaya mancing-mancing minta ditraktir ke pak Pray atau ngajak nge-jazz beliau. Kebetulan pak Pray mengasuh acara jazz setiap Jumat malam di Apartemen D'Essence... Sedikit info bahwa pak Pray punya waktu luang untuk bisa kongkow dengan kita langsung disebar via FB diantara teman-teman. Setiap ada berita kapan kira-kira kita bisa melakukan penyerahan kado ke pak Pray... langsung didiskusikan bersama. Gak cuma pak Pray deh ..yang ahli intelijen.. kita-kita juga ada bakat kok, he he....
Info menyebar ke beberapa teman... tapi tetap masih dalam silence operation... Seperti biasa saya yang didaulat sebagai pusat informasi untuk mengkonfirmasikan siapa yang bakal datang, acaranya gimana, dsb serta sebagai bendahara pengumpul dana urunan... Akhirnya ditetapkan bahwa Jumat malam, 30 Oktober 2009 kita mau nge-jazz bareng di D'Essence.
Pada Jumat malam kita segera meluncur ke Essence... Sowan ke pak Pray, dan ngobrol bersama. Sayangnya tidak semua teman yang sebenarnya ingin hadir bisa datang, mereka terhalang oleh kesibukannya. Namun keceriaan tidak berkurang. Seperti biasanya kalo sudah ketemu, hebooohhhhh......!!!! Cerita dari setiap kita membuat terpingkal semuanya. Belum selesai ditimpali satu cerita.. ada lagi cerita lain yang lebih lucu... Dan bapak kita yang kelihatannya sangar di foto profile-nya... kalau sudah menceritakan pengalamannya, wah... seru abiiiiisss deh.... Kisah-kisah lucu dari pak Pray bisa membuat kita terpingkal-pingkal...
Di meja panjang ini banyak cerita lucu dan seru....
Saling ledek satu sama lain makin menambah meriah suasana obrolan... Kisah saputangan warna pink dengan motif bunga-bunga yang terpaksa harus diaku sebagai milik pak Pray, merupakan cerita beliau demi menyelamatkan keutuhan sebuah pasangan. Belum lagi kisah seorang kakek yang gagah perkasa namun langsung 'drop' begitu ditinggal cucu kesayangannya merantau. Lalu ada teman yang menceritakan bahwa jika sang istri posting artikel di kompasiana itu malah berarti terjadi sesuatu dengan istrinya yang sedang marah karena merasa dicukein sang suami. Lho...???? Padahal kita semua memuji tulisan sang istri yang cukup bagus.... Tapi kalau alasan menulisnya karena begitu, wadoooww..bahaya nih..... Wah .. banyak deh yang diobrolkan pada malam itu... Dan semua nya seruu... Biar nanti masing-masing yang bercerita di kompasiana.
Puncak acara adalah ketika pak Pray menyanyi dan kita diminta untuk menyimak. Beliau berkata bahwa lagu yang dinyanyikan ini belum begitu dikuasainya. Tapi.... pas kita mendengarkannya... wah, rasanya pak Pray sudah menguasai betul lagu tersebut. Nuansa jazzy-nya terasa....  Kapan-kapan rekan kompasianers datang deh ke Essence pas Jumat malam..... kita bisa buktikan bahwa pak Pray memang jago nge-jazz....
Lalu kapan dong kado hasil operasi rahasia kompasianers bakal diserahkan....?
Selesai pak Pray bernyanyi dan mulai sedikit memberikan wejangan, muncullah rekan kita mas Eko Eshape dan pak Rawi dari persembunyiannya sambil membawa 2 bungkusan kado.
Sempat pak Pray terkejut. Kita daulat beliau untuk membukanya ..... Dengan iringan lagu 'Happy Birthday' dari kita, pak Pray merobek kertas pembungkusnya dengan sedikit susah payah, he he... Maaf ya pak.. tadi saya bungkusnya agak rapet...
Gaya pose para kompasianers bersama pak Pray yang cool abiiisss....
Alhamdulillah pak Pray berkenan menerima bingkisan dari kita dengan sukacita...... Kado ini hanyalah sekedar bentuk atensi para kompasianers kepada pak Pray yang sudah memberikan banyak pelajaran dan contoh kepada kita semua...
Semoga pak Praytno Ramelan terus diberi nikmat kesehatan, rejeki, selalu dalam lindungan-Nya, diberi kebahagian bersama keluarga dan lingkungan, serta gaul terussss.......
Saya berharap bahwa kebahagiaan dan keceriaan ini bisa menyebar di seluruh kita dan bahkan bisa kita sebarkan juga ke lingkungan kita.
(sedikit terlambat saya melaporkan hal ini kepada teman-teman, maaf ya....)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
