Gambar- gambar di Uncut Gems seringkali bergoyang dan berpindah dengan cepat dari satu ke yang lainnya; seperti ingin membangkitkan tensi, layaknya film-film aksi. Padahal Uncut Gems tidak dirilis di genre itu. Gambar-gambar seperti itu ada di hampir sepanjang durasi (karena alasan itulah saya tidak menuntaskan film ini saat pertama kali menontonnya). Adegan dan gambar yang semacam itu mengingatkan saya pada video liputan kejadian nyata yang biasanya direkam oleh warganet. Tapi itulah uniknya Uncut Gems; di film ini fiksi seperti dipaksa menjadi nyata. Dengan kata lain, Uncut Gems adalah film drama rasa biopic.
Soal rasa, itu urusan sutradara. Josh dan Ben tidak hanya mengulik film ini dengan penulisan narasi dan penempatan kamera yang sedemikian rupa. Keduanya juga membebaskan semesta warna indah yang terperangkap dalam Opal ke film ini. Â Hijau, biru, merah, jingga dan yang lainnya, ditata penampakannya. Demikian juga kilatan cermin dan kaca-kaca di hampir semua setting lokasinya.
Lewat caranya Joshua dan Ben Safdie menjadikan Uncut Gems nya sama sekali berbeda dengan film-film lainnya. Sebuah hidden gem diantara beragam jenis dan genre film yang rilis di pasaran. Karena itulah saya jadi ingin menikmati film-film garapan Josh dan Ben lainnya. Good Time dan Heaven Knows What sudah ada di daftar tonton saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H