Mohon tunggu...
Novra Ardian
Novra Ardian Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Ekonomi

Seorang mahasiswa yang sedang menjalankan studinya pada Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Strategi Sumber Daya Manusia bagi UMKM di Era New Normal

24 Februari 2023   18:40 Diperbarui: 24 Februari 2023   18:46 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tingkat persaingan usaha pada era globalisasi dan era new normal di Indonesia menjadi semakin kompetitif dan kompleks sehingga mendorong para pelaku usaha untuk memanfaatkan berbagai sumber daya internal yang dimiliki dengan baik, terutama sumber daya manusia yang merupakan elemen penting dalam menjaga keberlangsungan dan meningkatkan daya saing.

Namun, aspek sumber daya manusia sering tidak dianggap penting dalam UMKM---karena pada umumnya, UMKM di Indonesia dioperasikan secara tradisional dan dikelola sendiri. Para pelaku usaha juga hanya berfokus pada aspek persaingan bisnis, pembiayaan, pemasaran, dan kegiatan operasional sehari-hari sehingga mengabaikan pentingnya pengelolaan sumber daya manusia.

Walaupun demikian, terdapat banyak studi yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan dari strategi bisnis dan strategi sumber daya manusia pada peningkatan kinerja usaha.

UMKM yang sedang berada pada masa perkembangannya juga menghadapi berbagai permasalahan yang memerlukan perhatian lebih, seperti pada proses rekrutmen, penetapan aturan kepegawaian, keterlibatan karyawan, penilaian kinerja karyawan, penentuan reward dan punishment, menghadapi tuntutan dari karyawan, dan lain sebagainya.

Berdasarkan hal tersebut, akan sangat penting bagi pelaku usaha untuk merancang strategi sumber daya manusia dalam menjaga keberlangsungan dan meningkatkan daya saingnya. Perancangan strategi sumber daya manusia dapat dilakukan melalui tahap-tahap berikut.

1. Proses Perekrutan

Setiap usaha membutuhkan sumber daya manusia dan keahlian yang tepat agar dapat beroperasi dengan baik serta membantu mencapai tujuan dari organisasi. Namun, usaha dalam skala kecil mungkin tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk merekrut tenaga kerja yang terbaik dari bidangnya.

Oleh karena itu, seorang rekruiter maupun pemilik usaha dapat memerhatikan beberapa unsur di bawah ini dalam melakukan proses perekrutan:

  • Merekrut Tenaga Kerja Setelah Terdapat Kebutuhan yang Pasti
  • Menentukan Anggaran dan Mencari Informasi Mengenai Gaji Tenaga Kerja UMKM
  • Membuat Lowongan Pekerjaan dan Deskripsi Pekerjaan dengan Baik
  • Memilih Platform Perekrutan
  • Menentukan Dokumen yang Sesuai Dengan Kompetensi yang Dibutuhkan
  • Melakukan Tahap Wawancara dengan Profesional
  • Memberikan Masa Orientasi & Trainining

2. Memberikan Orientasi

Proses orientasi yang efektif dapat membantu tenaga kerja yang baru untuk terhubung dengan keseluruhan usaha, dan juga mengidentifikasi tujuan dan budaya dari usaha tersebut. Hal ini membuat tenaga kerja merasa penting pada hari pertama dan secara bertahap menyelaraskan dengan visi bisnis serta mendorong keterlibatan dan retensi karyawan.

3. Menetapkan Tujuan dan Pengukuran Kinerja

UMKM memiliki tantangan tersendiri dalam mengelola kinerja tenaga kerjanya. Proses penilaian kinerja merupakan hal yang penting untuk melihat kontribusi tenaga kerja terhadap pertumbuhan serta mengidentifikasi jika tenaga kerja membutuhkan pelatihan dan pengembangan. Model yang dapat digunakan pada saat mengukur kinerja adalah dengan model Deming yang dimulai dengan menyusun rencana, mengimplementasikan rencana tersebut, memonitor pelaksanaan, dan melakukan evaluasi serta peninjauan berdasarkan hasil pengukuran kinerja.

4. Melakukan Pelatihan dan Pengembangan Tenaga Kerja

Perkembangan dari kompetensi tenaga kerja juga menciptakan manfaat yang besar bagi organisasi manapun, hal ini juga berhubungan dengan tingkat produktivitas. Terdapat studi yang menyatakan bahwa perusahaan dengan budaya maupun program pelatihan dan pengembangan karyawan memiliki keunggulan kompetitif atas perusahaan yang tidak berinvestasi pada pelatihan dan pengembangan tenaga kerja.

Bagi UMKM, pertumbuhan suatu usaha juga akan bergantung pada bagaimana cara pemilik usaha maupun pemimpin untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan memfasilitasi program pelatihan tersebut untuk meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan karyawan sehingga membantu tercapainya tujuan usaha.

5. Memberikan Penghargaan, Pengakuan, dan Motivasi Tenaga Kerja

 Tenaga kerja menanggapi penghargaan dan pengakuan atas pekerjaan yang mereka lakukan dengan baik, karena hal tersebut memvalidasi bahwa pekerjaan mereka juga dihargai oleh orang lain. Pengakuan atas upaya yang dilakukan juga akan meningkatkan semangat tenaga kerja tersebut dalam meningkatkan produktivitas dan iklim kerja yang baik.

 Demikian penjelasan tentang penerapan strategi sumebr daya manusia yang perlu diketahui. Lingkungan bisnis yang semakin dinamis dan kompleks juga mendorong para pelaku usaha untuk memperhatikan aspek sumber daya manusianya sebagai fungsi utama dan bukan fungsi sekunder.

Semoga penjelasan di atas dapat bermanfaat dan menjadi tambahan pengetahuan bagi kita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun