Catatan dari Pelanggar
Jenis bukti yang paling langsung mungkin adalah dokumen langsung dari pelaku itu sendiri, yang menunjukkan keterlibatan mereka dalam kejahatan atau upaya mereka untuk mengendalikan atau menyembunyikan konsekuensi kejahatan tersebut. Data tersebut dapat berupa laporan keuangan, riwayat transaksi, surat pribadi, dan lainnya.
Untuk melacak kekayaan mereka yang melanggar hukum, misalnya, pelaku kejahatan dapat menyimpan catatan yang cermat tentang semua tindakan penipuan yang mereka lakukan. Spreadsheet, buku besar, dan bahkan file digital yang disimpan di komputer atau perangkat penyimpanan dapat menjadi contohnya. Pertukaran email di antara para konspirator juga dapat mengungkapkan rencana dan Â
taktik yang digunakan untuk melakukan kejahatan, membangun hubungan langsung antara individu yang terlibat dan perbuatan mereka.
Selain itu, pelaku sering kali berupaya menyembunyikan jejak kakinya. Hal ini dapat berupa pemalsuan identitas, pemalsuan dokumen, atau penggunaan operasi keuangan yang rumit untuk mencuci uang. Data keuangan harus diperiksa secara cermat oleh penyelidik untuk menemukan penyimpangan, pola aneh, atau anomali yang mengarah pada aktivitas penipuan. Forensik digital juga bisa menjadi sangat penting karena dapat mengungkap upaya penyembunyian bukti melalui metode termasuk memulihkan file yang terhapus, mengikuti jejak digital, dan memeriksa metadata.
Mengumpulkan Dokumen
Bukti dokumenter adalah suatu metode pembuktian suatu perkara yang memerlukan keahlian dalam mengatur data tertulis dan memastikan bahwa bukti yang digunakan dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap kesimpulan suatu perkara. Dokumen harus diidentifikasi, sumbernya harus dipastikan, harus dikumpulkan, kepatuhan dan keabsahannya harus dipastikan, harus diatur dan disimpan dengan aman, harus diperiksa dengan cermat, dan harus siap untuk dipresentasikan di pengadilan atau badan hukum lainnya. proses. Setiap dokumen perlu diperiksa keabsahannya, dipastikan memenuhi persyaratan hukum, serta disusun dan dipelihara dengan cermat untuk mencegah kehilangan atau kerusakan selama proses berlangsung.
Memberikan Bukti Dokumenter
Menemukan dan mengumpulkan dokumen-dokumen terkait, mengautentikasinya, memastikan relevansinya dengan kasus, dan menyajikannya dengan benar di pengadilan adalah bagian dari proses penyajian bukti dokumenter. Hal ini mencakup penyerahan dokumen ke pengadilan, memberikan salinannya kepada pihak lain, dan menjelaskan signifikansinya. Hakim, juri, atau otoritas terkait lainnya kemudian akan memeriksa dan menafsirkan surat-surat tersebut untuk mengambil keputusan terkait masalah tersebut. Bukti dokumenter yang asli dan relevan digunakan untuk mendukung fakta-fakta penting, yang mempengaruhi kesimpulan akhir pengadilan atau badan berwenang lainnya.
Kesulitan dan Keterbatasan Penggunaan Dokumen Sebagai Alat Bukti
Saat menggunakan dokumen sebagai bukti, sejumlah kesulitan dan keterbatasan akan muncul. Hal ini termasuk memastikan keaslian dokumen, mematuhi persyaratan hukum, memberikan informasi lengkap, menerjemahkan dokumen dalam berbagai bahasa secara akurat, melindungi privasi, memformat dokumen dengan benar, dan menyediakan dokumentasi yang diperlukan. Memverifikasi tanda tangan dan stempel resmi, berbicara dengan profesional hukum, memperoleh lebih banyak dokumentasi, mempekerjakan penerjemah resmi, mematuhi undang-undang privasi, memenuhi spesifikasi teknologi, dan melakukan pencarian menyeluruh untuk sumber bukti baru adalah beberapa cara untuk mengatasi kesulitan ini.