Mohon tunggu...
NOVIYANTI PRIHATIN 121211083
NOVIYANTI PRIHATIN 121211083 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kampus Universitas Dian Nusantara

Mahasiswa Kampus Universitas Dian Nusantara Program Studi Akuntansi Mata Kuliah Akuntansi Forensik Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Jaringan Inferensi Investigasi Kategori Alat Asosiatif dan Alat Temporal-Kasus Teddy Minahasa Putra Putusan PN Jakarta Barat 96/PID.SUS/2023

15 Juli 2024   20:31 Diperbarui: 15 Juli 2024   20:39 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/09/12511481/tolak-eksepsi-teddy-minahasa-hakim-minta-jaksa-lanjutkan-sidang-ke

Karena mereka menghubungkan potongan-potongan bukti yang berbeda untuk membuat cerita yang kohesif, jaringan inferensi sangat penting untuk investigasi kriminal kontemporer. Jaringan ini membantu para penyelidik dalam menemukan hubungan dan pertukaran yang mungkin tidak langsung terlihat. Dengan menggunakan data digital dan fisik, termasuk sampel DNA, sidik jari, dan catatan komunikasi, jaringan inferensi menawarkan cara metodis untuk menemukan kebenaran. Kasus Teddy Minahasa Putra menjadi contoh kegunaan dan pentingnya penelitian jaringan inferensi dalam investigasi di dunia nyata. Menemukan kebenaran dalam kasus yang sulit ini dengan begitu banyak kesaksian dan bukti membutuhkan pendekatan metodis. Para penyelidik dapat membuat hubungan antara potongan-potongan data yang tampaknya tidak berhubungan dan mengembangkan pengetahuan yang menyeluruh tentang peristiwa tersebut dengan menggunakan jaringan inferensi. Strategi ini tidak hanya membuat kasus ini lebih mudah untuk diselesaikan, tetapi juga menunjukkan betapa berharganya teknik investigasi mutakhir.

Dalam hal meningkatkan keberhasilan investigasi kriminal, penggabungan analisis jaringan telah terbukti revolusioner. Alat analisis jaringan membantu para penyelidik menemukan hubungan dan pola tersembunyi dengan menawarkan pendekatan metodis dan terstruktur untuk mengevaluasi hubungan dan interaksi. Akibatnya, hal ini menghasilkan investigasi yang lebih tepat dan menyeluruh, yang pada akhirnya meningkatkan kemungkinan penyelesaian masalah yang kompleks secara efektif. Penelitian untuk menciptakan alat yang semakin kompleks dan canggih merupakan fokus yang konstan seiring dengan berkembangnya subjek analisis jaringan. Untuk meningkatkan pemodelan prediktif dan deteksi pola, kecerdasan buatan dan teknik pembelajaran mesin kemungkinan akan digunakan dalam penelitian analisis jaringan di masa depan. Dengan perkembangan ini, analisis jaringan dalam investigasi kriminal dapat menjadi lebih efektif, sehingga para penyelidik dapat terus berada di depan dalam menghadapi ancaman dan aktivitas terlarang.

Kategori Instrumen Asosiatif

Untuk menemukan dan memeriksa hubungan antara dua atau lebih variabel dalam kumpulan data, alat asosiatif sangat penting. Teknik-teknik ini sangat penting untuk menciptakan hubungan antara berbagai bukti dalam investigasi kriminal, termasuk bukti fisik, tersangka, dan lokasi TKP. Melalui penerapan metode statistik dan analisis data, mereka menyoroti hubungan yang mungkin tidak langsung terlihat. Hal ini membantu tim investigasi dalam memahami kasus dan membantu mereka memastikan interaksi antara berbagai elemen.

Pengajuan dalam Kasus Teddy Minahasa

Instrumen asosiatif dapat digunakan dalam kasus Teddy Minahasa untuk membangun hubungan antara tersangka dan tempat kejadian perkara dari berbagai bukti fisik, termasuk DNA, sidik jari, dan rekaman CCTV. Salah satu tanda adanya hubungan asosiatif yang kuat adalah ketika bukti DNA dari tempat kejadian sesuai dengan DNA tersangka. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan alat asosiatif dalam situasi ini:

  • Bukti DNA dan sidik jari: Sidik jari dari TKP dapat dibandingkan dengan basis data sidik jari nasional dengan menggunakan teknologi asosiatif. Keberadaan tersangka di TKP diindikasikan jika sidik jari yang ditemukan cocok dengan sidik jari tersangka. Selain itu, bukti nyata seperti senjata atau pakaian korban dapat dievaluasi, serta sampel DNA yang diambil dari tersangka. Bukti kuat keterlibatan tersangka dalam insiden tersebut dapat ditemukan melalui kecocokan DNA.
  • Video CCTV: Penggunaan rekaman CCTV dalam investigasi kriminal cukup bermanfaat. Teknologi asosiatif dapat digunakan oleh para penyelidik untuk menghubungkan identifikasi kendaraan atau wajah dari rekaman CCTV ke database. Rekaman CCTV dari kamera yang dekat dengan tempat kejadian perkara, misalnya, dapat digunakan sebagai bukti lebih lanjut untuk memvalidasi keterlibatan tersangka. Gambaran yang lebih lengkap tentang keterlibatan tersangka dapat diperoleh dengan memeriksa pergerakan mereka dengan cermat sebelum dan sesudah kejadian.
  • Komunikasi Digital dan Catatan Telepon: Di era sekarang ini, catatan telepon dan data komunikasi digital merupakan sumber informasi yang penting. Para penyelidik dapat menggunakan teknologi asosiatif untuk menghubungkan percakapan telepon dan pesan teks tersangka dengan waktu dan tempat kejadian. Salah satu bukti bahwa tersangka berada di lokasi kejadian adalah jika, misalnya, tersangka menelepon seseorang di sekitar lokasi sesaat sebelum atau sesudah kejadian. Aktivitas dan keberadaan tersangka di lokasi kejahatan juga dapat dipantau dengan menggunakan data lokasi dari ponsel.
  • Hubungan dan Asosiasi Sosial: Selain bukti fisik, instrumen asosiatif dapat memeriksa jaringan sosial dan afiliasi tersangka. Dengan memeriksa pesan teks, catatan panggilan, dan akun media sosial tersangka, para penyelidik dapat menemukan hubungan antara pelaku dan orang lain yang mungkin terlibat. Salah satu tanda bahwa tersangka mungkin terlibat dalam perencanaan atau pelaksanaan kejahatan adalah jika mereka berbicara dengan orang lain di tempat kejadian secara teratur.
  • Analisis Pola dan Tren: Instrumen asosiatif mampu mendeteksi tren dan pola dalam data yang dikumpulkan. Dengan menggunakan data GPS, catatan telepon, dan rekaman CCTV, misalnya, detektif dapat mengikuti perjalanan tersangka dan melihat apakah ada pola yang mengarah pada keterlibatan mereka dalam insiden tertentu. Investigasi semacam ini dapat membantu mengidentifikasi metode operasi tersangka dan membuat hubungan antara insiden-insiden yang tampaknya tidak berhubungan.

Dengan menggunakan instrumen asosiatif untuk menghubungkan bukti-bukti digital dan fisik yang berbeda dengan tersangka dalam kasus Teddy Minahasa, para penyelidik dapat memperkuat kecurigaan mereka tentang keterlibatan tersangka. Sumber daya ini membantu mengungkap hubungan yang mungkin tidak terlihat jelas pada saat itu juga, dan memberikan pemahaman yang lebih menyeluruh terhadap situasi. Hasilnya, alat asosiatif sangat penting untuk investigasi kriminal modern. Dengan menyatukan potongan-potongan informasi yang berbeda dan menjelaskan hubungan yang rumit, alat ini membantu para penyelidik dalam membangun sebuah kasus yang menarik. Keterampilan asosiatif adalah alat yang berguna untuk menemukan kebenaran dan mewujudkan keadilan, terutama dalam situasi seperti kasus Teddy Minahasa di mana kesaksian dan fakta-fakta yang rumit harus dipertimbangkan dengan cermat.

Kategori Instrumen Temporal

Data yang berhubungan dengan waktu dianalisis melalui alat temporal. Alat-alat ini merupakan alat yang penting untuk membangun garis waktu yang akurat dan urutan kejadian dalam investigasi kriminal. Para penyelidik dapat memastikan waktu kejadian, durasi, dan hubungan suatu peristiwa dengan peristiwa lain secara berurutan dengan menggunakan alat temporal. Hal ini menjamin bahwa setiap aspek yang berkaitan dengan waktu diperhitungkan dalam analisis dan meningkatkan pemahaman keseluruhan konteks kejadian.

Contoh-contoh dalam Kasus Teddy Minahasa dan Penggunaannya

Dengan menggunakan kesaksian, bukti CCTV, dan catatan telepon, metode temporal dapat digunakan untuk mengurutkan kejadian-kejadian dalam kasus Teddy Minahasa. Para penyelidik dapat memeriksa kronologi kejadian, menemukan kontradiksi, atau menyangkal alibi dengan menggunakan urutan waktu ini. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan alat bantu temporal:

  •  Salah satu tujuan utama dari alat temporal adalah untuk menganalisis catatan telepon. Dengan melihat catatan panggilan dan pesan teks, para penyelidik dapat memastikan durasi komunikasi antara tersangka dan saksi. Sebagai contoh, menerima panggilan besar sesaat sebelum atau sesudah sebuah insiden dapat mengungkapkan banyak hal tentang partisipasi tersangka. Selain itu, informasi lokasi dari telepon genggam dapat mengungkap keberadaan dan aktivitas tersangka.
  • Rekaman CCTV adalah sumber bukti yang berharga dari bukti waktu. Para penyelidik dapat secara akurat mengurutkan keberadaan pelaku, korban, dan saksi lainnya dengan menganalisis video CCTV dari beberapa lokasi menggunakan teknik temporal. Urutan kejadian dapat ditentukan, misalnya, jika bukti CCTV menunjukkan tersangka berada di dekat tempat kejadian perkara sesaat sebelum kejadian.
  • Saat membuat kronologi, keterangan saksi memberikan informasi penting. Dengan menggunakan metode temporal, para penyelidik dapat menghubungkan keterangan saksi dengan data berbasis waktu lainnya. Misalnya, keakuratan laporan saksi yang melihat seorang tersangka di lokasi tertentu pada waktu tertentu dapat dikonfirmasi dengan melakukan referensi silang dengan catatan telepon atau rekaman CCTV. Alat-alat temporal memastikan bahwa pernyataan-pernyataan konsisten dengan data berbasis waktu yang tersedia dan membantu menemukan ketidaksesuaian dalam kesaksian.
  • Dalam keadaan tertentu, informasi mengenai pergerakan tersangka dapat dipastikan dengan tepat menggunakan data GPS dari perangkat seluler atau mobil. Para penyelidik dapat memetakan rute tersangka dan menyusun jadwal pergerakan mereka secara menyeluruh sebelum, selama, dan setelah kejadian dengan menggunakan alat bantu sementara. Informasi GPS, misalnya, dapat memberikan bukti kuat bahwa tersangka berada di tempat kejadian perkara saat kejadian.
  • Komputer dan ponsel, misalnya, menyimpan data dalam jumlah besar yang bisa diperiksa secara historis. Para penyelidik dapat meninjau catatan aktivitas digital, termasuk waktu akses file, penggunaan program, dan riwayat penelusuran, dengan menggunakan alat bantu temporal. Misalnya, jika seorang tersangka mengirim email atau membuka situs web tertentu pada waktu yang relevan dengan kejadian, maka hal ini dapat mengungkapkan informasi penting tentang perilaku mereka. Analisis temporal juga dapat digunakan untuk menemukan perbedaan antara alibi tersangka dan pola penggunaan perangkat.
  • Teknik temporal dapat digunakan untuk membandingkan bukti temporal dengan data eksternal lainnya. Para penyelidik dapat, misalnya, membandingkan data cuaca atau laporan kejadian dari orang lain dengan catatan telepon tersangka. Jika ada perbedaan, hal ini dapat digunakan untuk menyanggah alibi atau pernyataan tersangka. Menganalisis kesamaan-kesamaan ini akan memberikan lebih banyak informasi latar belakang yang dapat meningkatkan pemahaman tentang kronologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun