Mohon tunggu...
noviyanti mudmainnah
noviyanti mudmainnah Mohon Tunggu... Perawat - Maha siswa

Hobi jalan jalan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental remaja

26 Desember 2024   18:59 Diperbarui: 26 Desember 2024   18:56 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia adalah mahluk sosial dan manusia harus berinteraksi dengan manusia lainnya, di dalam zaman ini, Plato dan Rene Descartes mengemukakan bahwa manusia adalah makhluk yang terdiri dari dua dimensi, yaitu dimensi tubuh dan dimensi jiwa atau rohani. perkembangan teknologi yang semakin maju dan kompleks ini, masyarakat tidak hanya berinteraksi dengan masyarakat lain secara langsung, namun mereka juga dapat berinteraksi secara tidak langsung karena adanya perkembangan teknologi yang canggih. Faktor-faktor eksternal yang ada di sekitar seseorang akan mempengaruhi kesehatan mentalnya. Lingkungan yang baik akan berdampak positif terhadap kesehatan mental masyarakat, sedangkan lingkungan yang buruk akan menyebabkan kesehatan mental yang buruk. Penggunaan media sosial adalah salah satu faktor eksternal yang dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang.72 EKSEKUSI - Vol.2, No.1 Februari 2024e-ISSN: 2987-7113; p-ISSN: 2987-9124, Hal 71-78Kecemasan, atau anxiety dalam bahasa inggris, berasal dari bahasa Latin "angustus", yang berarti kaku, dan "ango, anci", yang berarti mencekik. Perasaan cemas, gelisah, dan takut adalah definisi dari kecemasan. Menurut Chaplin kecemasan adalah perasaan campuran berisikan ketakutan dan keprihatinan mengenai masa-masa mendatang tapa sebab khusus untuk ketakutan tersebut (Chaplin, 2000:33). biasanya ketika seseorang mengalami kecemasan maka akan mengalami keringat dingin dan jantung terasa berdebar debar. berita terkini tentang kehidupan masyarakat. Media sosial dapat terhubung dengan platform web dan seluler sehingga pengguna dapat terhubung dengan orang lain melalui aplikasi seperti Facebook, Twitter, Instagram, Telegram, Line, dan lainnya. Media sosial sekarang dapat mencapai berbagai kelompok masyarakat, termasuk remaja. Sebuah studi pada tahun 2015 terhadap lebih dari 2,000 remaja berusia 13 hingga 17 tahun menemukan bahwa 92% remaja menggunakan media sosial secara teratur, termasuk secara online, dan hampir 25% melaporkan penggunaan harian.

Media sosial sangat sering diakses setiap detiknya bahkan masyarakat khususnya remaja tidak bisa lepas dari media sosial. Menurut data yang dilatsir oleh Prambors menyatakan media sosial yang paling populer di Indonesia adalah Whastapp 92,1 %, Instagram 86,5 % dan Tiktok 70,8 %.Remaja itu kelompok usia yang sangat retan mengalami penyakit mental dan remaja juga tidak bisa lepas dari media sosial. Menurut Hurlock (2003) Remaja adalah usia Pengaruh Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Remajatransisi, seorang individu telah meninggalkan usia kanak-kanak yang lemah dan penuh ketergantungan, akan tetapi belum mampu ke usia yang kuat dan penuh tanggung jawab, baik terhadap dirinya maupun masyarakat. Oleh karena itu, untuk remaja menjalani kehidupan yang baik, kesehatan mental yang baik sangat penting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun