Mohon tunggu...
Noviyanti Putri Lestari
Noviyanti Putri Lestari Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi PPG Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2023

Saya merupakan mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2 tahun 2023 bidang studi Pendidikan Matematika di Universitas Jember.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

01.01.2-T1-7. Koneksi Antar Materi - Relevansi Perjalanan Pendidikan Nasional

3 Januari 2024   13:03 Diperbarui: 3 Januari 2024   13:11 1128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Konsep Ki Hadjar Dewantara pada sistem among mengatakan bahwa sistem among yang berjiwa kekeluargaan bersendikan 2 dasar, yaitu:

1. Kodrat alam sebagai syarat kemajuan dengan secepatcepatnya dan sebaik-baiknya

2. Kemerdekaan sebagai syarat menghidupkan dan menggerakkan kekuatan lahir dan batin anak agar dapat memiliki pribadi yang kuat dan dapat berpikir serta bertindak merdeka.

Dalam Sistem Among, maka setiap pamong sebagai pemimpin dalam proses pendidikan diwajibkan bersikap: Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun karsa, dan Tutwuri Handayani:

a. Ing ngarsa sung tuladha Ing ngarsa sung tuladha mengandung makna, sebagai pendidik adalah orang yang lebih berpengetahuan dan berpengalaman, hendaknya mampu menjadi contoh yang baik atau dapat dijadikan sebagai "central figure" bagi siswa

b. Ing madya mangun karsa Ing madya mangun karsa makna bahwa pamong atau pendidik sebagai pemimpin hendaknya mampu menumbuhkembangkan minat, hasrat dan kemauan anak didik untuk dapat kreatif dan berkarya, guna mengabdikan diri kepada cita-cita yang luhur dan ideal.

c. Tutwuri Handayani Tutwuri berarti mengikuti dari belakang dengan penuh perhatian dan penuh tanggung jawab, berdasarkan cinta dan kasih sayang yang bebas dari pamrih dan jauh dari sifat authoritative, possessive, protective dan permissive yang sewenangwenang. Sedangkan handayani berarti memberi kebebasan, kesempatan dengan perhatian dan bimbingan yang memungkinkan anak didik atas inisiatif sendiri dan pengalaman sendiri, supaya mereka berkembang menurut garis kodrat pribadinya.

Agar kelas saya dapat mencerminkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara, sebagai guru saya harus menerapkan konsep memerdekakan peserta didik di dalam kelas. Tetapi kita juga tetap perlu menerapkan sikap disiplin pada peserta didik serta selalu memberikan mereka motivasi dan dorongan agar dapat menguatkan karakter mereka.

Jadi, kesimpulannya sebagai guru yang baik kita harus menerapkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara kedalam setiap proses pembelajaran. Dengan melakukan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik kita dapat meningkatkan keaktifan mereka dalam proses belajar. Sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar dan mengembangkan keterampilan mereka untuk berpikir lebih kritis.

Daftar Pustaka :

Tarigan, M., Alvindi., Wiranda, A., Hamdany, S., Pardamean. (2002). Filsafat Pendidikan Ki Hajar Dewantara dan Perkembangan Pendidikan di Indonesia. Tadris Bahasa Inggris. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. (153-155)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun