Mohon tunggu...
Novi Trihadi
Novi Trihadi Mohon Tunggu... Freelancer - Tukang Ketik

Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi, Universitas Siber Asia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Teknologi terhadap Perubahan dan Perkembangan Organisasi

1 Agustus 2021   01:42 Diperbarui: 1 Agustus 2021   01:44 3455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nilai tambah ini dalam mencakup keseluruhan nilai organisasi itu sendiri mulai dari proses bisnisnya, manajemen pengetahuannya hingga nilai organisasi diukur secara material dalam bentuk profit dan image organsasi dipandangan stakeholdernya. Seperti halnya perusahaan farmasi saat ini dengan adanya bantuan teknologi dapat memberikan nilai tambah bagi proses bisnisnya untuk berusaha mengembangkan obat-obatan yang mampu mempercepat proses penyembuhan pasien yang ada dan juga mampu menyelamatkan satu kehidupan manusia.

Fred Luthans (2005) dalam bukunya: Perilaku Organisasi (Edisi 10) - terjemahan Indonesia, menguraikan bagaimana peranan e-bisnis (e-commerce), internet, manajemen pengetahuan (MP), modal intelektual dan globalisasi memberi dampak lingkungan terbesar pada bidang perilaku organisasi.

E-bisnis telah berkembang jauh dari beberapa contoh yang diberikan oleh Fred Luthans di tahun 2005. Ini menunjukan bahwa peran teknologi bukan lagi berjalan namun berlari sangat kencang. Dulu orang mungkin hanya mengenal Amazon.com, sekarang siapa yang tidak mengenal Alibaba atau Gojek? Prediksi Andy Grove, pimpinan perusahaan Intel, benar: "...dimasa mendatang, semua perusahaan harus terlibat dengan internet, atau mereka tidak akan memilih bisnis sama sekali".

E-bisnis, internet, manajemen pengetahuan, modal intelektual merupakan satu kesatuan yang dibutuhkan dalam transformasi organisasi pada berbagai level atau tingkatan pada hari ini.

Gambar 3. Ilustrasi Salah satu Lapak Konvensional Penjual Bunga Hias/dokpri
Gambar 3. Ilustrasi Salah satu Lapak Konvensional Penjual Bunga Hias/dokpri
Gambar 4. Ilustrasi Akun Sosial Media Komunitas Penjual Bunga Hias di Jayapura/dokpri
Gambar 4. Ilustrasi Akun Sosial Media Komunitas Penjual Bunga Hias di Jayapura/dokpri
Gambar 5. Ilustrasi Salah satu website e-commerce komunitas penjual bunga hias/dokpri
Gambar 5. Ilustrasi Salah satu website e-commerce komunitas penjual bunga hias/dokpri
Contoh sederhana yang saya amati misalnya di Jayapura Papua. Mama-Mama Papua (Ibu-Ibu) yang dulunya menjual bunga hias dipinggir jalan, dengan pelanggan terbatas, yang hanya singgah ketika melintas didepan tempat usaha, hari bergerak menuju kondisi yang lebih prospek dengan menggunakan internet (social media) dalam mengembangkan usahanya. 

Platform social media memungkinkan adanya transformasi dalam organisasi dan dunia usaha. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan mama -- mama Papua untuk membuat, memelihara, dan memperluas ikatan mereka, menjembatani, dan menghubungkan dengan dunia luar. Platform social media merupakan salah satu perangkat yang efekif untuk memasarkan produk. Mengingat pesatnya perkembangan teknologi , maka pelaku UMK dituntut untuk menguasai digital marketing. 

Akan tetapi sangat disayangkan, pelaku UMK dipapua masih minim tentang pengetahuan dalam dunia digital khususnya perangkat dasar yang menjadikan pelaku UMK sulit untuk mempromosikan produk usahanya. Perkembangan teknologi yang dikenalkan dalam pemasaran yang sebenarnya dapat membantu usaha mama -- mama papua untuk meningkatkan omzet penjualan mereka.

Contoh lainnya adalah organisasi formal seperti organisasi pemerintah yang menggunakan teknologi dalam menjalankan program-program dasar seperti: pemantauan kualitas pendidikan (kontrol terhadap sebaran guru, sekolah), kesehatan (sebaran penyakit malaria, pandemi covid-19) dan program pemberdayaan masyarakat lainnya. 

Dengan kebaruan-kebaruan ide, kemampuan memaksimalkan teknologi dan menciptakan peluang, dengan sendirinya telah merubah perkembangan organisasi/birokrasi lebih fleksibel dan power full (efisien dan efektif).

Kata kunci lain yang menurut saya penting dalam era teknologi yaitu: adaptasi. Adaptasi memungkinkan organisasi dapat mengikuti dan menyesuaikan diri dengan sejumlah  perubahan-perubahan yang terjadi dilingkungannya.

Contoh dari "adaptasi organisasi" yang bisa kita lihat yaitu pada masa pandemi ini. Ketika pemerintah mengeluarkan aturan pembatasan aktivitas sosial dalam rangka Penanggulangan Bencana Covid-19, organisasi-organisasi yang berbasis pada internet dan platform digital tidak mengalami kendala yang signifikan. Ini berbanding terbalik dengan organisasi/korporasi dengan budaya lama yang pada akhirnya harus kewalahan menghadapi situasi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun