Sukoharjo (03/08/2023) - Mengapa kita perlu mengetahui 4 Pilar Kebangsaan? Terkadang kita tidak sadar bahwa kita telah melupakan pilar-pilar pembangun bangsa Indonesia. Atau sebenarnya kita tahu 4 Pilar Kebangsaan, namun belum bisa mempraktikkannya dalam keseharian. Salah satu cinta Indonesia adalah dengan mengetahuinya terlebih dahulu baru selanjutnya dapat mempraktikkannya.
Mahasiswi KKN Tim II Universitas Diponegoro wilayah Desa Toriyo Kecamatan Bendosari sendiri menargetkan sasaran pada siswa-siswi tingkat SD dengan usia 10-13 tahun yang masih di umur emas proses belajar. Dengan memaparkan materi nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan dari hal-hal terkecil seperti praktik Pancasila dengan mengamalkan kelima poin-poin silanya dalam keseharian. Maknanya, siswa-siswi diajarkan dari sila pertama seperti bagaimana kita sebagai warga negara dapat bersikap berdasarkan sikap ketuhanan; meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa; menghormati agama orang lain; dan menjaga kerukunan antarumat beragama di lingkungannya sehari-hari.
Pengajaran selanjutnya dilakukan dengan mengamalkan nilai-nilai dari UUD 1945; melawan segala bentuk penjajahan yang tidak adil, saling menghargai dan menghormati setiap hak asasi manusia, dan menghargai serta menghormati sesama warga negara tanpa membeda-bedakan, lalu NKRI; belajar dan melestarikan budaya Indonesia, menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, mematuhi norma-norma yang berlaku. Tidak lupa, Bhineka Tunggal Ika sebagai sikap saling menghargai perbedaan dalam pergaulan sehari-hari, menghargai hak asasi manusia tanpa sekat agama maupun kepercayaan, serta menghormati tradisi dan kebudayaan masyarakat Indonesia.
Sosialisasi edukasi "Cinta Indonesia melalui 4 Pilar Kebangsaan" ini perlu dilakukan agar anak-anak sebagai penerus bangsa tetap mengenal nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dalam bentuk pilar yang menjadi dasar dalam membangun bangsa Indonesia saat ini dan masa depan adalah Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
Penulis: Novita Umi Nurhidayah (Ilmu Pemerintahan)
DPL: Drs. Hartono, M.T.
Lokasi KKN: Desa Toriyo, Bendosari, Sukoharjo