Mohon tunggu...
Healthy

Hewan dengan Racun Paling Mematikan

11 Oktober 2015   14:12 Diperbarui: 11 Oktober 2015   17:18 1490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

    Setiap manusia tentunya mempunyai insting bertahan dalam berbagai bahaya ataupun situasi yang mengganggu dalam kehidupan kita, begitupun dengan oraganisme-organisme lain, termasuk hewan. Beberapa hewan mempunyai insting pertahanan dengan cara menyerang mangsa ataupun predatornya menggunakan toksin berupa racun (poison) atau bisa (venom) yang dapat melumpuhkan bahkan bersifat mematikan.

    Sebelum membahas lebih lanjut perlu diketahui perbedaan antara racun (poison) dan bisa (venom) yang sering dianggap sama artinya oleh masyarakat awam padahal pada sesungguhnya kedua kata inimemiliki arti yang sangat berbeda. Racun (poison) hanya dapat terabsorbsi melalui kulit atau melalui sistem pencernaan,oleh karena itu kita hanya akan terpapar racun ini apabila kita menyentuh hewan ini ataukah memakannya. Sedangkan bisa (venom) dari binatang memasukkan racunnya melalui gigitan, sengatan, atau tusukan yang dapat masuk langsung ke dalam pembuluh darah.

    Beberapa hewan berbahaya yang mengandung racun ataupun bisa sebaiknya dihindari dalam berinteraksi dengan mereka ataupun mengonsumsinya karena dapat menimbulkan resiko yang sangat berbahaya untuk kesehatan tubuh dan dapat menimbulkan kematian untuk manusia.

     8. Poison Dart Frog (Katak Panah Beracun)

     Katak beracun ini tidak hanya dari satu spesies saja, melainkan seluruh dari famili katak ini yaitu Dendrobatidae bersifat beracun. Jika dilihat sekilas katak ini memang tampak menarik dan indah untuk dilihat, namun jangan pernah sekali kali untuk menyentuhnya. Salah satu spesies yang paling mematikan, golden dart forg memiliki racun yang sangat poten dimana dalam jumlah sedikit sudah dapat membunuh manusia dewasa. Racun ini mengandung pumiliotoxin, histrinicotoxin, bathrachotoxin, yang dapat memblok sinyal saraf ke otot yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian. Oleh karena itu racun pada katak ini sering dimanfaatkan dalam pembuatan panah beracun oleh suku-suku pedalaman di Amerika yang digunakan untuk perang ataupun pertahanan diri.

[caption caption="Poison Dart Frog"][/caption]

[caption caption="Golden Poison Dart Frog"]

[/caption]

 

     7. Puffer Fish (Ikan Buntal)

     Di Indonesia lebih dikenal sebagai ikan buntal. Ikan ini sama sekali tidak berbisa atau memiliki venom, dan hanya akan berbahaya apabila dikonsumsi dengan proses pengolahan yang salah. Di jepang ikan ini dapat dikonsumsi namun hanya dapat diolah dan disajikan oleh koki yang mempunyai sertifikasi khusus dalam menangani ikan buntal ini, hal ini dikarenakan ikan ini mengandung tetrodotoxin pada bagian kulit, hati, dan kelenjarnya yang dapat menyebabkan gangguan sistem pencernaan, ataxia (kehilangan koordinasi atas gerakan otot) yang dapat menyebabkan kelemahan otot dan kelumpuhan.

[caption caption="Puffer fish"]

[/caption]

 

     6. Blue-Ringed Octopus (Gurita Cincin Biru)

     Gurita kecil ini kira-kira berukuran sama seperti bola golf, meiliki motif lingkaran biru yang indah pada tubuhnya. Indah namun berbahaya, gurita ini mengandung racun jenis yang sama dengan ikan buntal yaitu tetrodotoxin yang dapat menyebabkan gangguan penglihata, kelumpuhan dan kegagalan pernapasan, bahkan kematian. Gurita cincin biru dapat ditemui di perairan Australia, Jepang, Filipina, Indonesia, dan Papua Nugini.

[caption caption="Blue-Ringed Octopus (Gurita cincin biru)"]

[/caption]

 

    5. Cone Snail

      Genus Conus termasuk beberapa siput laut yang memiliki cangkang dengan bentuk yang indah dapat ditemukan pada samudra Pasifik dan samudra Hidia. Siput ini memproduksi berbagai jenis neurotoksin (alpha, mu, dan omega conotoxin) yang bersifat sangat mematikan pada mangsanya dan dapat memnyebabkan kegagalan pernapasan pada manusia, penglihatan kabur, bahkan dapat melumpuhkan. Belum terdapat antivenom yang tersedia untuk pengobatannya. Bantuan pernapasan dan penanganan yang tepat dapat menyelamatkan nyawa penderita.

 

     4. Sea Snake (Ular laut)

     Ular laut merupakan reptil berbisa yang banyak di temukan di samudra Hindia dan Pasifik. Semua ular laut bersifat beracun. Meskipun bisa ular laut bersifat sangat toksik, tetapi jumlah bisa (venom) yang diinjeksikan per gigitan sangat sedikit. Bisa ular laut dapat menyebabkan sakit pada otot dan pada kasus yang parah menyebabkan myoglobinuria (sel darah merah dalam urin) beberapa jam setelah gigitan. Pada ular laut Enhydrina schistosa yang menghasilkan notexin dan myotoxin juga dapat menginduksi edema (akumulasi cairan) yang menimbulkan bengkak, dan juga menyebabkan kematian pada serabut otot.

[caption caption="Sea snake"]

[/caption]

   

    3. Scorpion (Kalajengking)

      Beberapa venom kalajengking sangat berbahaya dan dapat membunuh manusia. Beberapa ahli menyatakan Kalajengking Merah India sebagai yang paling mematikan diantara jenis kalajengking lainnya. Efek dari venom kalajengking dapat menyebabkan kontraksi otot yang terus menerus yang memicu kejang berkelanjutan. Sengatan kalajengking menyebabkan nyeri lokal yang intens pada bagian kulit yang tersengat, diikuti dengan pupil mata yang melebar, produksi saliva berlebih (hypersalivation), muntah, dan diare, hipertensi, edema paru, aritmia.

      Terdapat antivenom yang tersedia, nyeri sengatan dapat dikurangi dengan anastesi lokal. Pada pasien dengan gejala kardiovaskular parah dapat digunakan vasodilator.

[caption caption="India Red Scorpion"]

[/caption]

 

     2. Laba-Laba Berbisa

     Suatu penelitian mengatakan laba-laba funnel-web (Atrax dan Hadronyche) merupakan laba-laba yang paling berbaya bagi manusia karena bisa (venom) dari hewan ini dapat menimbulkan efek lokal maupun sistemik termasuk hipertensi, aritmia, koma, dan dan kematian. Venom dari laba-laba betina funnel-web dapat membunuh seorang anak dalam waktu 15 menit, meskipun begitu sampai saat ini belum ada kasus kematian yang dilaporkan semenjak pengembangan antivenom-nya pada tahun 1981.

     The Guinness Book of World Record justru menuliskan Brazilian wandering spider (Phoneutria) sebagai laba-laba yang paling berbisa. Berdasarkan catatan, hanya 0.006 mg venom laba-laba ini sudah dapat membunuh seekor tikus.

     Pertolongan petama yang dapat apabila tergigit oleh laba-laba beracun ini, dengan membalut dan mengikat dengan kuat daerah gigitan untuk mencegah penyebaran bisa (venom) hingga pasien tiba di rumah sakit.

[caption caption="funnel-web Spider"]

[/caption]

 

 [caption caption="Gigigtan funnel-web spider"]

[/caption]

 

     1. Box Jellyfish (Ubur-ubur Kotak)

      Ubur-ubur memiliki kapsul penyengat, yaitu nematosit, yang akan berpenetrasi pada kulit dan menginjeksikan venom yang dapat menyebabkan kegagalan pernapasan. Ubur-ubur ini lebih berbahaya lagi karena sangat transparan dan hampir tidak terlihat jika tidak diperhatikan dengan lebih teliti.

      Hal terburuk yang dapat terjadi, dikarenakan sengatan yang sangat menyakitkan, korban biasanya mengalami syok, dan tenggelam atau mati karena gagal jantung sebelum dapat mencapai tepi pantai.

      Untungnya, antivenom untuk spesies ubur-ubur kotak ini sudah di produksi di Australia. Namun meskipun antivenom sudah tersedia, penanganan pertama untuk sengatan ini harus lebih cepat, cuka dapat diberikan minimal 30 detik setelah sengatan . Cuka mengandung asam asetat yang akan menghalangi nematosit yang belum masuk ke dalam pembuluh darah. Menggunakan celana atau pakaian ranang dari karet yang tertutup juga merupakan tindakan pencegahan yang baik untuk menghindari sengatan ubur-ubur kotak

[caption caption="Box Jellyfish"]

[/caption]

[caption caption="Sengatan Box Jellyfish"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun