setelah musim berlalu,Â
kita tanam bunga-bunga di tanah ilusi
kau mekar jadi taman terindah
meski badai pernah menyobek tubuhmu
kau adalah samudra tanpa tepi
bergolak dalam pelukan ombak
dari kokohnya karang,
kita belajar tentang sabar, keindahan bertahan
saat tiba di ladang dan lautan
hangat napasmu menguar jadi bait puisi
malam-malam kau anyam jadi gugusan bintang
sembunyikan kisah dalam muara ingatan
aku tempuh ziarah yang menggerus waktu
jejak-jejak kisah terukir di lekuk tubuhku
cemara tumbuh menjelma tunas baru
dan takdir selimuti dirinya dalam kerudung waktu
2025
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H