langit tak lagi berwarna biru
kulitnya memucat, tenggelam dalam polusi asap yang lebam
jauh di atas kulit bumi, tangan-tangan menyulam nista
menjarah apa saja isi perutnya tanpa malu
memuntahkan asap-asap sekarat
yang menari di udara
gerimis abu di atas kepala
sungai kini menggulirkan kepedihan
bukan air, melainkan cairan pekat tanpa harapan
kapan hujan terakhir jatuh tanpa membawa luka?
kapan udara tidak beraroma dosa?