kau adalah tetesan embun
yang kuharapkan jatuh pada helaian daun di musim gugur,
aku merindukanmu dengan rasa sakit dan dahaga
dari tandus dan daun yang kering
jatuh beterbangan ke tanah
angin membawaku terbang menjauh
kebelahan bumi yang lain
masih berharap kau temukan aku
menunggumu dalam satuan yang tak terbilang
menunggumu dalam penantian yang berkesudahan
saat aku tumbuh di ranting yang baru
atau gugur bersama kekeringan
pada akhirnya kau tetap tiada
2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H