Mohon tunggu...
Novita Sari
Novita Sari Mohon Tunggu... Aktor - Freelancher/enterprenership

Perempuan pecinta buku dan puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Damnatio Memoriae

1 November 2024   13:17 Diperbarui: 1 November 2024   13:19 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di bawah langit malam,sang kuil megah berkobar
Artemis menangis di langit bintang kelam
di tangan si hina, api berbisik samar
"Biarlah namaku kekal di serbuk malam."

Herostratus, hamba sunyi terlahir abadi
dalam debu-debu sejarah
ketenangan dicari, meski dalam aib berdiri
bakar dunia agar namanya tak pudar

namun, alih-alih keabadian berseru,
kutukan bisu kunci lidah yang berujar
"Biarlah ia terlupakan," 
di dunia tanpa kenangan tubuhnya lenyap terkapar

angin belai nama yang tertinggal,
tertulis dalam bayang, dalam keheningan
Herostratus tertawa dalam bisikan
api yang mengingkari keabadian

kuil hilang,
aib tetap bersinar
dalam hati manusia,
ketenaran tak pernah pudar

2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun