Mohon tunggu...
Novita Sari
Novita Sari Mohon Tunggu... Aktor - Freelancher/enterprenership

Perempuan pecinta buku dan puisi. Senang menulis. Suka juga membahas tentang worklife, pendidikan, sejarah, finansial, dan kebijakan pemerintah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Februari

23 Oktober 2024   17:15 Diperbarui: 23 Oktober 2024   17:22 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku termenung di ambang jendela

menonton waktu memudar, hilang ditelan senja

malam menghamparkan jubah kelamnya, tanpa suara

sahabat-sahabat telah lama berpamitan, ringan langkahnya

seorang perempuan duduk, sendiri di sudut kenangan

menghitung detik yang tersisa, tak lagi berurutan

mungkin masih ada pagi yang membawanya tersenyum

seperti lembutnya senyum anak-anak yang riang menanti musim

ia merasa kota semakin rapat,

mengejarnya setiap kali ia berusaha loloskan diri

bahkan di antara ciuman bibirnya yang lelah sapa bayang kekasih,

seperti menanti musim yang tertahan di ujung Februari

ah, ia ingin sekali melangkah lagi, sendiri.

susuri jalan-jalan tak bercahaya dalam dirinya

menuju sudut kota yang lama tak tersentuh kakinya

sampai Februari berakhir.

2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun