Mohon tunggu...
Novita Dina
Novita Dina Mohon Tunggu... Aktor - Penulis-1st Runner up Asqa Book Award ke-XXIV tahun 2024 . Top 10 Anugerah COMPETER Indonesia tahun 2025

Menyukai buku dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sejarah Tabah

24 September 2024   11:50 Diperbarui: 24 September 2024   12:04 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

berderet sunyi buku-buku uzur
bersanding rapi di rumah yang di tinggalkan
sejarah terlupakan
penulisnya mati dibunuh kesepian
jasadnya hilang, terbenam di lipatan-lipatan masa yang tak terjamah

siapakah dia,
yang jejaknya tak disambut sebagai pahlawan?
namanya lenyap, tak tersisa dalam memorandum arsip,
bukanlah sebuah fiksi
kisahnya terlipat rapi di bawah zaman yang terkutuk

dipilin, dipintal, tafsirannya serupa surat-surat panjang
kau titipkan kegelisahan, kubawa kecemasan demi merampungkan
sebuah narasi
dalam bayang kekuasaan, hidup seorang anak manusia dihabiskan
demikianlah sejarahnya harus tabah dilupakan.

Sukabumi, 24 September 2024

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun