Dan kamu, sebab jarak dan waktu
Adalah keasingan
Rindu tak ubah layaknya badai
Menerjang peluh seluruh tubuh secara brutal
Dan bagiku nyawamu adalah kiasan
Rayuan burung gagak di tanah kuburan
Tak akan mampu membelahmu dalam ingatan
Dan kemudian kuikrarkan
Untuk menggenggam tanganmu
Pada beludru hasrat yang mengambang
Temali yang mengikatkan kita
Kuraba lukamu yang rapuh
Semenjak dahulu sebelum tanganku sampai
Seberapa dahsyat luka-luka itu
Hingga kau membeku di tanah kutukan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H