Di tempat pemberhentian waktu
Aku tiupkan buku-buku doa
Pada matamu yang serakah
Hingga kau berkelip dan memicing
Memandangku begitu asing
Di ruang yang sempit itu
Kau membiarkanku membusuk di ruang kepala
Aroma anyir dan darah
Menjadi sajakmu keseharian
Tentang dendam dan dosa
Biarkan saja kau genggam
Sampai nanti hari penghabisan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!