Mohon tunggu...
Novita Rianti
Novita Rianti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi dan Pekerja Swasta

Jika seseorang tetap tabah menghadapi kepahitan hidup yang hanya dalam waktu singkat, maka ia akan peroleh kebahagiaan dalam waktu yang panjang.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kuliah Online, Efektif atau Tidak?

29 Juni 2021   20:19 Diperbarui: 29 Juni 2021   20:53 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia dihadapkan dengan fenomena Wabah Covid-19 yang menyebabkan lumpuhnya berbagai sektor perindustrian, salah satunya sektor pendidikan. Hampir seluruh sekolah dan universitas di Indonesia menyelenggarakan proses belajar -- mengajar melalui suatu sistem terintegrasi satu jaringan (daring).

Berikut, saya sudah mendapatkan 2 narasumber yakni Haura Khansa dan Nadhiffah Raniah, yang merupakan mahasiswi dari Universitas Al Azhar, Jakarta. Wawancara berikut dilakukan melalui media online Zoom, dikarenakan efek pandemi yang kembali memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sehingga kami tidak dapat bertemu secara langsung.

"Menurut saya, kuliah online dan kuliah tatap muka hamper tidak ada perbedaannya ya, karena kalau saya pribadi, memang lebih menyukai belajar sendiri dan belajar dalam ketenangan. Yang mana saya tidak memiliki kendala sama sekali apabila kuliah dibuat online seperti ini, saya justru senang bisa melakukan kegiatan apapun dari rumah termasuk kuliah ini", ucap Haura.

"Kalau menurut saya, kuliah online sangat amat tidak efektif ya Kak, karena kalau ada apa -- apa kita sebagai mahasiswa bingung gitu, contoh seperti materi yang disampaikan oleh Dosen, seringkali tidak tersampaikan dengan baik. Udah gitu, saya lebih menyukai suasana belajar yang ramai, banyak teman -- teman. Kuliah online juga menyebabkan kita sebagai mahasiswa menyepelekan kuliah itu sendiri, seperti tugas dan materi. Gak bisa dipungkiri juga, kita selalu menunda -- nunda hal kecil seperti absen yang diberi waktu 24 jam, sampai -- sampai pada akhirnya kita terlewat juga dan akhirnya gak absen.", ucap Nadhiffa.

dokpri
dokpri
Kendala yang disampaikan oleh Haura dan Nadhiffa sama sekali tidak menyinggung soal jaringan internet, hingga akhirnya saya menanyakan persoalan bantuan Kuota Kemdikbud yang semestinya didapatkan oleh setiap mahasiswa. Dan berikut jawabannya:

"Kalau saya sendiri sih, gak pakai bantuan Kuota Kemdikbud ya, Kak. Karena disini saya juga menggunakan Wifi. Saya fikir ketika saya mampu untuk membeli kuota untuk kebutuhan kuliah saya, ya saya rasa saya gak perlu untuk menggunakan bantuan Kuota Kemdikbud", tutur Nadhiffa.

"Kalau saya pake bantuan Kuota Kemdikbud, yang tadinya kuotanya dapet 50 GB per bulan (di semester 3), sampai saat ini (semester 6) saya cuma dapet 15 GB dan itu juga dibatasi penggunaannya, hanya untuk aplikasi tertentu saja. Untuk jaringan juga cukup bagus kebetulan di rumah saya, jadi untuk 15 GB per bulan ini bantuan kuotanya cukup membantu", jelas Haura.

Sesi wawancara kali ini, akhirnya saya tutup dengan pertanyaan bagaimana harapan mereka sebagai mahasiswa untuk perkuliahan di masa yang akan datang, apakah perlu dilakukan kembali perkuliahan online/offline saja? Dan begini jawaban mereka:

"Kalau saya pribadi, karena sudah menjalani perkuliahan online selama 1 tahun lebih ini, saya lebih memilih kedepannya untuk tetap diadakan perkuliahan online ini ya, Kak. Karena saya lebih fokus ketika kuliah di rumah ketimbang di kampus. Tetapi, untuk pandeminya sendiri, saya harap segera berakhir, biar gak ada lagi korban jiwa akibat Covid-19 ini." Jawab Haura.

"Kalau dari saya, saya lebih suka perkuliahan offline ya Kak, karena balik lagi seperti jawaban saya tadi, bahwasanya kuliah di rumah justru membuat saya pribadi tidak menerima materi dengan baik, seperti ketika saya kuliah tatap muka (offline). Sama seperti yang Haura bilang tadi, saya juga berharap pandemi akibat Covid-19 ini segera berakhir, agar saya bisa kuliah secara normal kembali"

Kesimpulan dari wawancara di atas adalah kuliah online masih terbilang tidak efektif di masa pandemi ini, masih banyak yang harus dibenahi oleh sistem dari setiap kampus. Tidak efektif disini berarti adalah proses penyampaian yang dilakukan oleh dosen kepada setiap mahasiswa harus ditingkatkan lagi, agar pemahaman yang di terima oleh mahasiswa lebih maksimal. Dari segi jaringan/koneksi internet mungkin tidak begitu berpengaruh untuk mahasiswa/i yang ada di Ibukota, akan tetapi di berbagai daerah atau wilayah pelosok, permasalahan jaringan/koneksi internet akan menjadi suatu permasalahan baru lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun