WAWANCARA INFORMAN TENAGA DIDIK
Wartawan : Selamat malam Bu, saya Novita, mahasiswi Universitas Satya Negara Indonesia, ingin melakukan wawancara singkat mengenai Tenaga Didik di Masa Pandemi. Apakah Ibu bersedia?
Informan : Iya, saya bersedia.
Wartawan : Baik, terima kasih atas kesediaan waktunya ya Bu. Dengan Ibu siapa?
Informan : Dina Mba.
Wartawan : Baik Bu Dina. Kita mulai dengan pertanyaan pertama, Ibu Dina adalah seorang guru yang bertugas di mana Mba?
Informan : Di SD Muhammadiyah Pangkalpinang, Mba.
Wartawan : Bagaimana perkembangan proses belajar mengajar pada saat pandemi ini Bu Dina?
Informan : Dari awal pandemi itu, saya sebagai guru itu dianjurkan untuk WFH dan melakukan proses belajar mengajar itu dari rumah. Awalnya cukup sulit untuk menyesuaikan proses belajar ini ya Mba, tapi untungnya di Pangkalpinang ini jarang sekali ada yang terkendala masalah jaringan.
Wartawan : Oh begitu, lalu biasanya kesulitan apa yang biasanya Bu Dina hadapi pada soaat proses belajar mengajar ini Bu?
Informan : Paling kesulitannya ada di koordinasi dengan orang tua ketika anak murid ada tugas pekerjaan rumah (PR), terkadang lupa dan daya tangkap anak murid lebih lambat dibanding dengan belajar tatap muka di sekolah.
Wartawan : Iya Bu, karena kan kondisi saat ini sedang sulit untuk sekolah tatap muka, jadi Bu Dina ini akhirnya memaksimalkan proses belajar mengajar di rumah ya Bu.
Informan : Bener banget Mba.
Wartawan : Kalo boleh tau, untuk proses belajar mengajarnya menggunakan media apa Bu?
Informan : Untuk saat ini, saya menggunakan Zoom Mba untuk proses belajar mengajar, dan memang dari sekolah di sediakan fasilitas untuk Zoom-nya.
Wartawan : Baik kalau begitu, terima kasih atas waktu dan kesediaannya dalam wawancara ini ya Mas. Selamat malam.
Informan : Selamat malam.
Tema
Tenaga Didik di Masa Pandemi
Judul
Kesulitan Guru Dalam Melaksanakan Proses Belajar Mengajar di Masa Pandemi
Lead
Fenomena masa pandemi bagi para tenaga didik/guru yang melaksanakan proses belajar mengajar.
Kutipan
“kesulitannya ada di koordinasi dengan orang tua ketika anak murid ada tugas pekerjaan rumah (PR), terkadang lupa dan daya tangkap anak murid lebih lambat dibanding dengan belajar tatap muka di sekolah.”
Isi
Lebih lanjut, Ibu Dina menegaskan bahwa ia melangsukan proses belajar mengajar melalui Zoom Meeting dan tidak ada kendala jaringan pada murid/siswa di SD Muhammadiyah Pangkalpinang.
Penutup
“Untuk saat ini, saya menggunakan Zoom Mba untuk proses belajar mengajar, dan memang dari sekolah di sediakan fasilitas untuk Zoom-nya.”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H