Karena santri diajarkan untuk menghormati sesama dan menghargai perbedaan atau biasa dikenal dengan istilah Ukhuwah Islamiyyah. Mereka selalu ditanamkan tentang nilai Ukhuwah Islamiyyah. Karena nilai Ukhuwah Islamiyyah sendiri sudah tertera dalam Al-Qur'an Surat Al-Hujurat (10) meski santri-santri terdiri dari berbagai daerah mereka tetap berteman dan menjalani hidup bersama dipesantren.Â
Selain itu, dengan perbedaan budaya dan daerah, santri-santri juga menjadi terbiasa dengan budaya daerah lain. Sehingga, ketika mereka hendak berkunjung ke daerah temannya mereka sudah mengenal tata krama atau budaya daerah tersebut. Dari situlah terciptanya karakter yang sesuai dengan pembudayaan Pancasila sila ketiga "Persatuan Indonesia" yaitu menghargai perbedaan untuk menciptakan persatuan.
Sila yang ke empat yang berbunyi "kerakyatan yang di pimpin oleh hikamt kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan" Nilai filosofi yang terkandung di dalamnya adalah bahwa hakikat negara sebagai penjelmaan dari sifat kodrat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang bersatu yang bertujuan mewujudkan harkat dan martabat manusia dalam suatu wilayah negara.
Di alam lingkungan pesantren Condong yaitu dengan adanya kesempatan atau kebebasan kepada semua warga pondok untuk menyampaikan inovasai, kreasi, saran, pendapat bertujuan untuk kemajuan pondok, penyampaaian tersebut itu harus mengedepankan kepentingan bersama, tidak hanya mengutamakan kepentingan pribadi.Â
Jadi segala keputusan dan tingkah laku semua amggota harus mencerminkan perwujudan untuk selalu mengutamakan kepentingan bersama atau umum daripada kepentingan pribadi. Sila keempat, diwujudkan dalam setiap pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah. Baik ustadz, pengurus, dan santri diberi kebebasan untuk menyampaikan pendapat maupun usulan demi memajukan pesantren. Oleh karena itu, kepentingan bersama adalah suatu hal yang paling diutamakan dalam kehidupan pesantren.
Sila yang ke lima dalam pancasila berbunyi "keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia" sila yang ke lima ini masih belum maksimal di terapakan di pondok pesantren di indonesia khususnya, banyak sekali keadilan model pengajaran ustadz dan santrinya masih banyak membeda bedakan, padahal sila ke 5 ini sangat relevan jika di terpkan dilingkungan pondok pesantren, namun hal ini masih belum tersampaikan dan di terapkan di dunia pesantren.
       Jadi nilai nilai pancasila tentunya dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari di manapun lingkunganya tentunya 5 sila dalam nilai pancasila harus di terpakan, salah satunya dilingkungan pondok pesantren  yang mana tidak hanya sila 1 saja namun ke lima sila pun harus di terapkan nilai nilainya dalam kehidupan bermasyarakat ataupun kehidupan sehari-harinya. tentunya ini menjadi perhatiaan kepada kita generasi penerus bangsa yang menyiapakan kehidupan selanjutnya untuk bangsa kita indonesia ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H