Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh sobat limit..Â
Pernahkah sobat limit insecure baik secara fisik maupun materil?Â
Melihat orang lain kayaknya ada aja yang lebih baik dibandingkan dengan apa yang kita miliki. Jadi merasa minder, mencoba untuk terus merubah atau menghias diri agar terlihat lebih baik atau sempurna.Â
Stop!Â
Sobat limit, ketahuilah bahwa setiap pribadi kita adalah Sempurna. Allah maha Pencipta kita sebagai makhluk-Nya yang bilang bahwa kita adalah makhluk yang Sempurna.Â
Tertera pada Qs. At-Tin ayat 4
Â
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Lalu bagaimana dengan manusia yang lahir ke dunia dengan kondisi cacat? Kekurangan sesuatu pada dirinya, baik secara fisik maupun mental.Â
Baiklah, mari kita perhatikan bagaimana perspektif Abdul Qodir al-Jailani mengenai "Ahsanu Taqwim" pada ayat ini.Â
Menurut Abdul Qadir al-Jailani, manusia adalah makhluk yang luar biasa baik dari sisi lahiriah maupun sisi rohaniah.Â
Walaupun manusia lahir dengan fisik yang lengkap sekalipun, manusia tetap lah makhluk yang rapuh. Namun dengan bekal akal dan rohaninya, manusia mampu menjangkau hal-hal sebesar apa pun, yang tampak maupun tak tampak, yang empiris maupun ghaib.
Seperti bagaimana Manusia *kecil* yang hidup di jagat bumi yang terbatas mampu menampung pengetahuan mengenai jagat langit yang tak terbatas pada rohani manusia.
Bisa terbayangkan luar biasanya manusia disaat pertama kali tahu jarak bumi dengan planet lain, menemukan pengetahuan baru setiap harinya, melakukan aktivitas serta kebaikan setiap hari, dll.Â
Jadi jika setiap kita telah diciptakan Sempurna lahiriah, maka jangan kita "tutupi" dengan kepedulian kita terhadap kekurangan fisik maupun materi dari orang lain. Karena itu hanya duniawi yang kecil, sedangkan kita mampu dengan rohani dan akal kita untuk menjangkau yang lebih besar.Â
Jika kita peduli dengan hal-hal yang tidak baik, pemikiran kerdil seperti insecure, maka dikhawatirkan kita berada pada "asfala safilin" Yaitu tempat yang sangat rendah dan hina di sisi Allah SWT. (Qs. At-Tin ayat 5)Â
Lalu bagaimana solusinya agar kita tetap menjadi "ahsanu taqwim"?Â
Solusinya adalah dengan " Amanu wa 'amilussholihat " yaitu menjadi orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh. Memperbaiki hubungan kita dengan Allah SWT (hablum minallah) serta hubungan dengan manusia (hablum minannas).Â
Wallahu a'lam.Â
Terimakasih atas perhatian sobat limit. Terus tonton video channel Lima Menit ya..Â
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H