Mohon tunggu...
Novita Purwa S
Novita Purwa S Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Jember

Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jejak Langkah Menuju Kemerdekaan: Analisis Proses Kemerdekaan Indonesia Tahun 1942-1945

13 Juni 2024   11:12 Diperbarui: 13 Juni 2024   11:52 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi pemimpin Asia Timur Raya mendorong Jepang untuk meluaskan kekuasaan sampai di Indonesia. Gerak pasukan Jepang masuk ke Indonesia dan mengalahkan Belanda. Dari tahun 1942-1945 bangsa Indonesia berada di bawah pemerintahan Jepang. Berbagai organisasi yang tumbuh pada masa pendudukan Jepang berada di bawah kontrol sangat keras. Mereka dipaksa tunduk pada berbagai aturan yang ditetapkan oleh Jepang.

Pendudukan Jepang pada tahun 1942-1945

Terbentuknya Jepang sebagai negara kolonial pasca penerapan kebijakan isolasionis yang berlangsung kurang lebih dua abad sejak tahun 1639 hingga 1854 dilakukan untuk mencegah pengaruh budaya dan tradisi Barat terhadap masyarakat Jepang. Sebelum menguasai Indonesia secara resmi, Jepang mengambil langkah melalui spionase (spionase) untuk mengetahui keadaan sebenarnya di Indonesia saat itu. Jepang mengirim orang ke Indonesia dengan menyamar sebagai pedagang, ahli kehutanan, nelayan dan jurnalis atau fotografer seperti yang diklaim.

Pada tanggal 16 Desember 1941, Jepang mendarat di Miri (Kalimantan Utara). Pada tanggal 1 Maret 1942, Jepang mendarat di tiga tempat di Pulau Jawa, yaitu; Banten, Indramayu dan Rembang masing-masing merupakan kekuatan satu divisi. Jepang melanjutkan serangannya ke Semarang, Magelang, Solo, Yogyakarta, dan Parahiangan. Pada saat yang sama, pasukan Jepang lainnya bergerak ke wilayah Jawa Timur yaitu Surabaya dan Malang dan berhasil mengalahkan pasukan Belanda dan menduduki wilayah tersebut. Serangan Jepang di wilayah tersebut tidak mendapat perlawanan berarti dari pasukan Belanda. Alasannya, pasukan Belanda di Indonesia saat itu belum siap menghadapi situasi perang.

Jepang resmi menguasai Indonesia, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, yaitu pada tanggal 9 Maret 1942, dengan ditandatanganinya piagam seputar wilayah Kalijati untuk pemindahannya dari Belanda ke Jepang. Sistem kolonial Jepang di Indonesia didasarkan pada kebutuhan Jepang terhadap Indonesia. Sistem kolonial Jepang di Indonesia didasarkan pada kebutuhan Jepang terhadap Indonesia. Pada masa pendudukan  Jepang, Indonesia terbagi menjadi beberapa zona penguasaan berdasarkan potensi dan kepentingan Jepang; “Jepang membagi Indonesia menjadi tiga wilayah kendali, baik politik maupun pertahanan keamanan, berdasarkan letaknya yang strategis, dan berdasarkan penilaian Jepang terhadap perkembangan sosial politik Indonesia.

Kekalahan Jepang dan Proklamasi Kemerdekaan

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, beberapa negara memberikan dukungan politik terhadap Indonesia, termasuk India dan Mesir. Sidang Umum PBB menjadi forum penting bagi perjuangan diplomatik Indonesia sebagai upaya untuk meningkatkan tekanan internasional terhadap Belanda. Dukungan dari berbagai negara di PBB membantu mempersiapkan perjanjian Renville pada tahun 1948 dan Konferensi Meja Bundar pada tahun 1949, yang akhirnya membawa pada pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda. Sebagai bagian dari kompetisi AS dan Uni Soviet, Indonesia di bawah pimpinan Sukarno menjadi salah satu pendiri Gerakan Non-Blok yang bertujuan untuk menjaga kemandirian negara-negara baru merdeka dari pengaruh blok Barat maupun blok Timur.

Setelah proklamasi, rakyat Indonesia membentuk komite nasional untuk mendukung pemerintahan baru. Pasukan Sekutu, terutama Inggris, tiba di Indonesia untuk menerima penyerahan pasukan Jepang dan memulangkan tahanan perang. Namun, Belanda berusaha kembali menguasai Indonesia, memicu perang kemerdekaan antara tahun 1945 hingga 1949. Perjuangan diplomasi dilakukan selain perang fisik, di mana delegasi Indonesia aktif dalam memperjuangkan pengakuan internasional di berbagai forum internasional.

Referensi:

Ishak, M. (2012). Sistem Penjajahan Jepang di Indonesia. Jurnal Inovasi, 9(01). 

Ibid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun