Seperti apa sejarah demokrasi pada Indonesia? Bagaimana perkembangan demokrasi berdasarkan masa ke masa?
Sejarah Demokrasi pada Indonesia
Mengutip berdasarkan kitab Mengenal Lebih Dekat Demokrasi pada Indonesia (2012) yg ditulis sang Nadhirun, sejarah demokrasi pada Indonesia dimulai dalam awal abad ke-20. Pada fase ini, Indonesia masih mengalami penjajahan sang Belanda & pemikiran demokrasi terkini berdasarkan barat telah mulai masuk ke Indonesia.
Tepatnya, anak-anak belia & mahasiswa yg mengenyam pendidikan pada Eropa poly membaca ilham-ilham demokrasi melalui kitab dan ruang-ruang diskusi terbuka.Â
Kemudian, mereka poly menerima wangsit tentang konsep negara demokrasi yg terbuka & sangat kontradiktif menggunakan Indonesia.
Generasi pertama yg mencicipi bagaimana indahnya demokrasi pada negara-negara Eropa merupakan Mohammad Hatta yg kelak sebagai wapres Indonesia. Hatta belajar pada Belanda & menyerap aneka macam ilham-ilham demokrasi.
Di generasi Hatta ini, ilham-ilham demokrasi meresap pada benak anak belia Indonesia & memulai gerakan-gerakan kemerdekaan. Mengalami poly ganjaran lantaran transisi berdasarkan penjajahan Belanda ke penjajahan Jepang, akhirnya kemerdekaan resmi diproklamasikan dalam 17 Agustus 1945.
1. Demokrasi Parlementer (1945 - 1959)
Demokrasi parlementer ini dimulai saat Indonesia resmi sebagai negara yg merdeka sampai berakhir pada tahun 1959. Demokrasi parlementer merupakan sistem demokrasi yg menempatkan parlemen menjadi bagian mendasar pada pemerintahan.
Akan tetapi, konsep demokrasi ini dipercaya kurang cocok buat Indonesia. Lemahnya budaya demokrasi buat mempraktikkan demokrasi contoh barat ini sudah memberi peluang sangat akbar pada partai-partai politik mendominasi kehidupan sosial politik.
Pada masa ini jua digelar Pemilu pertama dalam 1955. Pemilu 1955 menerima kebanggaan berdasarkan aneka macam pihak, termasuk berdasarkan negara-negara asing. Pemilu ini diikuti sang lebih 30-an partai politik & lebih berdasarkan seratus daftar deretan & calon perorangan.
Beberapa hal yg menarik berdasarkan Pemilu 1955 merupakan tingginya pencerahan berkompetisi secara sehat. Misalnya, meski yg sebagai calon anggota DPR merupakan perdana menteri & menteri yg sedang memerintah, mereka nir memakai fasilitas negara & otoritasnya pada pejabat bawahan buat menggiring pemilih yg menguntungkan partainya.
2. Demokrasi Terpimpin (1959 - 1965)
Demokrasi terpimpin merupakan sistem pemerintahan, pada mana segala kebijakan atau keputusan yg diambil & dijalankan berpusat pada satu orang, yaitu pemimpin pemerintahan.
Demokrasi terpimpin ini dimulai dalam tahun 1959 saat Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden lima Juli 1959. Ciri yg paling spesial berdasarkan konsep demokrasi terpimpin merupakan kehadiran kiprah & campur tangan presiden selaku pemimpin tertinggi demokrasi & revolusi yakni Presiden Sukarno.