Mohon tunggu...
Novita PutriAnggraeni
Novita PutriAnggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas IsIam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

halo!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Santri dalam Kemerdekaan Indonesia

16 Oktober 2022   21:58 Diperbarui: 16 Oktober 2022   22:06 1373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

3. Peristiwa yang terjadi pada 23 September yakni perebutan senjata tentara Jepang. Presiden Soekarno berkonsultasi perihal hukum mempertahankan kemerdekaan kepada KH Hasyim Asy'ari, yang memiliki pengaruh kuat dihadapan para ulama. Kemudian KH Hasyim Asy'ari memberikan jawaban tegas bahwa seluruh bangsa Indonesia termasuk umat Islam harus mempertahankan dan turut andil dalam pembelaan Tanah Air Republik Indonesia dari ancaman bangsa asing. 

4. 17 September 1945, KH Hasyim Asy'ari mengeluarkan fatwa jihad untuk melakukan perlawanan terhadap para penjajah yang ingin mengambil alih kekuasaan bangsa Indonesia. Para santri tergerak menuju Surabaya demi mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia, ditambah dengan semangat Bung Tomo yang membara. Peristiwa heroik yang terjadi yakni pertempuran antara arek-arek Suroboyo dengan pasukan Netherlands Indies Civil Administration (NICA), peristiwa tersebut terjadi karena semangat jihad para santri yang menggelora sehingga menumbuhkan semangat juang dan patriotisme arek-arek Suroboyo untuk turut andil dalam pertempuran mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia. 

Tak hanya berhenti disitu, masih banyak sekali bentuk dan peran santri dalam kemerdekaan. Perjuangan terus berjalan seiring dengan berjalannya waktu dan juga perkembangan jaman, tidak pernah berhenti perjuangan para santri dari generasi ke generasi dalam mempertahankan bangsa Indonesia.

Tepat pada 22 Oktober 1945 KH Hasyim Asy'ari mengeluarkan fatwa yang mewajibkan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk berjihad demi mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia dengan melawan pasukan penjajah yang masih ingin mengambil kekuasaan bangsa Indonesia. Puncak perlawanan terjadi pada 10 November 1945 yang dihimpun oleh para Kyai dan juga para santri se-Jawa dan Madura, perang tersebut dipimpin oleh Kyai Wahab Hasbullah, Kyai Abas Buntet, Kyai Mahrus Ali dan masih banyak Kyai lainnya. Sehingga sejak hari itu 10 November ditandai sebagai cikal bakal peringatan hari pahlawan yang hingga saat ini seluruh bangsa Indonesia masih merayakan peringatan Hari Pahlawan tersebut dari tahun ke tahun. 

KH Hasyim Asy'ari mengajak para santri untuk berjuang demi bangsa Indonesia melalui resolusi jihad. Atas dasar pertimbangan politik, Resolusi jihad yang disepakati sengaja tidak disiarkan melalui media yang luas seperti radio dan surat kabar, Resolusi Jihad hanya dikumandangkan dari masjid maupun musholla dan dari mulut ke mulut. 

Peristiwa jihad terjadi karena pihak Belanda yang masih saja berusaha untuk memprovokasi bangsa Indonesia, itulah mengapa peristiwa jihad terjadi. Hari Santri ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia yakni Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22 tahun 2015, fatwa revolusi jihad yang menjadi dasar penetapan Hari Santri. Keppres tersebut ditandatangani pada 15 Oktober 2015. Sejak saat itu seluruh bangsa Indonesia turut rutin memperingati Hari Santri setiap tahun nya dengan mengadakan suatu perayaan setiap 22 Oktober. 

Hari Santri Nasional tidak hanya ditujukan untuk para santri saja, melainkan untuk seluruh bangsa Indonesia. Hari Santri Nasional adalah perayaan bagi seluruh bangsa Indonesia yang memiliki aliran darah merah putih dan menyerukan La Ilaha illallah, namun karena adanya toleransi yang kuat antar umat beragama jadi terkadang umat non muslim juga ikut merayakan perayaan tersebut, mereka turut bangga dengan pencapaian dan perjuangan para santri dalam memperjuangkan dan mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia. 

Peran santri dalam upaya kemerdekaan Republik Indonesia memang sangat besar dan patut dibanggakan, upaya kemerdekaan tersebut juga terus berkelanjutan seiring dengan perkembangan jaman. Kita sebagai masyarakat Indonesia khususnya pemeluk agama Islam sudah sepatutnya untuk bangga terhadap kaum santri yang senantiasa andil dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun