Mohon tunggu...
Novita Nuzwar
Novita Nuzwar Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Resolusi 2019: Sayangi Bumi, Kurangi Jejak Karbon Anda

6 Januari 2019   22:31 Diperbarui: 6 Januari 2019   22:46 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dibutuhkan banyak energi untuk mengelola dan memurnikan air menjadi bersih hingga dapat distrubusikan ke rumah tangga. Jangan sia-siakan air bersih. Contohnya Anda bisa meletakkan ember besar penampungan air hujan yang dapat digunakan untuk sekedar menyiram tanaman atau mencuci kendaraan.

Gunakan shower, bukan dengan menciduk guyur air dari bak yang boros air saat mandi. Ingat masih banyak manusia di belahan bumi lain yang sangat kesulitan mendapat air bersih.

Minimalkan dan kelola sampah rumah tangga Anda. Batasi penggunakan plastik dan kemasan sekali pakai yang hanya cepat berakhir di tempat sampah. Pilih produk yang tidak banyak kemasan, dan ada kemasan isi ulangnya.

Prestasi Indonesia sebagai negara penghasil sampah plastik terbesar dunia, menunjukkan bangsa kita masih abai dengan pengelolaan sampah plastik Untuk itu kebijakan pemerintah akan plastik berbayar dan pengurangan kemasan plastik pada produk, wajib didukung.

Untuk sampah basah atau sampah dapur, sebenarnya tidak perlu berakhir di tempat sampah. Buatlah beberapa lubang biopori di halaman. Masukkan sampah basah Anda kesana, maka ia akan menjadi kompos.

Bayangkan bila semua rumah tangga melakukan hal ini, tikda perlu banyak armada dikerahkan hanya untuk mengangkut sampah ke TPS. Sampah tersebut langsung menjadi manfaat tanpa harus keluar rumah kita.

Konsumsi Makanan

Makanlah makanan yang tumbuh dan hidup di lingkungan Anda. Go Local with your Food. Sebisa mungkin belilah sayur, buah, ikan, daging, makanan olahan yang dihasilkan di negara kita atau bahkan kota kita sendiri. Bahan makanan kita tidak harus didatangkan dari tempat jauh yang membutuhkan transportasi dan logistik yang banyak menghasilkan emisi.

Usaha peternakan konon merupaka salah satu penyumbang emisi terbesar di dunia. Bagi Anda yang suka makan daging sapi impor contohya, jejak karbon yang Anda hasilkan dari makanan itu sangatlah tinggi. Belum lagi bila ternak atau dagingnya harus didatangkan dari tempat jauh seperti USA, Jepang, New Zealand dan Australia.

Semakin mentah atau langsung dari alam tanpa banyak proses pengolahan, makanan akan semakin baik. Menjadi vegetarian dan fruitarian merupakan pola makan yang sangat bersahabat dengan lingkungan. Manfaatkanlah juga pekarangan Anda untuk menanam sayur dan buah untuk keluarga Anda konsumsi sendiri.

Ada metode dan formulasi yang secara spesifik digunakan untuk mengukur tingkat emisi yang dihasilkan sesorang, organisasi bahkan suatu negara. Namun itu tidaklah penting untuk kita ketahui teknisnya. Lebih penting ialah menyadari bagaimana pilihan-pilihan yang kita buat sebagai bagian gaya hidup itu memiliki dampak secara langsung pada emisi yang dihasilkan dan lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun