Pada Minggu, 28 Juli 2024, sekelompok ibu-ibu PKK dari Kelurahan Kediten, Kecamatan Plantungan, mengikuti pelatihan membuat batik jumputan yang diselenggarakan oleh mahasiswa KKN UNNES Giat 9. Pelatihan ini diadakan di Balai Kelurahan Kediten, tempat yang biasanya menjadi pusat berbagai kegiatan warga. Dengan semangat tinggi, mahasiswa KKN UNNES Giat 9 menginisiasi kegiatan ini sebagai bagian dari upaya mereka untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.
Kegiatan ini bukan hanya sekadar pelatihan biasa; mahasiswa KKN UNNES Giat 9 mempersiapkannya dengan sangat matang. Mereka melakukan survei kebutuhan masyarakat untuk mengetahui keterampilan apa yang paling dibutuhkan dan berpotensi menjadi sumber pendapatan. Setelah diskusi dengan perangkat desa dan tokoh masyarakat, batik jumputan dipilih sebagai fokus pelatihan karena tekniknya yang relatif mudah dipelajari, serta memiliki nilai jual yang tinggi.
Salah satu mahasiswa, Intan Nugraheni, yang juga bertindak sebagai instruktur, menyampaikan, "Kami ingin memberikan sesuatu yang lebih dari sekadar teori. Kami ingin ibu-ibu PKK di sini memiliki keterampilan yang bisa langsung diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Batik jumputan dipilih karena selain unik, proses pembuatannya juga bisa dilakukan di rumah dengan modal yang tidak besar."
Suasana Pelatihan
Pelatihan berlangsung dalam suasana penuh antusiasme. Para peserta, yang sebagian besar belum pernah membuat batik sebelumnya, terlihat sangat bersemangat untuk belajar. Mahasiswa KKN UNNES Giat 9 dengan sabar memandu setiap langkah pembuatan batik jumputan, dimulai dari pengenalan bahan-bahan seperti kain katun/mori, pewarna tekstil, hingga karet gelang yang digunakan untuk membuat pola.
Deskripsi yang diberikan oleh Mahasiswa KKN UNNES Giat 9 tidak hanya sebatas teori. Mereka memperagakan cara-cara mengikat kain dengan karet gelang untuk menciptakan motif yang diinginkan. Setiap peserta diajak untuk mencoba sendiri, membentuk pola-pola unik sesuai imajinasi mereka. Proses ini disambut dengan sorakan dan tawa, terutama saat peserta melihat hasil karya mereka setelah kain dicelupkan ke dalam pewarna dan dikeringkan.
"Membuat batik jumputan ternyata sangat menyenangkan," ujar Ibu Nurul Hidayah, salah satu peserta pelatihan. "Hasilnya juga sangat memuaskan. Saya merasa lebih percaya diri untuk mencoba membuatnya di rumah."
Mahasiswa KKN sebagai Agen Perubahan
Keberhasilan pelatihan ini tidak terlepas dari peran aktif mahasiswa KKN UNNES Giat 9. Selain memberikan materi pelatihan, mereka juga menjadi fasilitator yang memastikan setiap peserta mendapatkan perhatian dan bimbingan yang dibutuhkan. Dalam proses ini, mahasiswa juga belajar banyak tentang cara berinteraksi dengan masyarakat, menyelesaikan masalah secara langsung, dan memotivasi peserta untuk terus berkreasi.
Salah satu Mahasiswa KKN UNNES Giat 9 mengungkapkan, "Melihat ibu-ibu PKK begitu antusias dan bersemangat adalah kebanggaan tersendiri bagi kami. Ini membuktikan bahwa apa yang kami lakukan tidak sia-sia, dan kami berharap ini bisa menjadi awal dari banyak kegiatan positif lainnya di Desa Kediten."