Mohon tunggu...
Novitania
Novitania Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Writer and Blogger

Content creator, and Blogger. Coffee and makeup enthusiast. an amateur photografer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ketika Plastik Tak Sekadar Menjadi Pembungkus Belaka

29 Oktober 2019   00:32 Diperbarui: 29 Oktober 2019   00:40 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: instagram @new.dandelionbantargebang

Bahan dasarnya, ya dari sampah plastik yang mereka kumpulkan, seperti bungkus kopi sachet, bungkus detergen sachet, dll. Hal pertama yang mereka lakukan adalah, mengumpulkannya, lalu cuci bersih, baru kemudian susun polanya dan jahit dengan rapih baru kemudian mereka jual.

Bukan Hanya Sesuatu yang Bernilai Ekonomi, Dandelion Bantar Gebang Juga Mengubah Sampah Plastik Menjadi Media Pembelajaran

sumber: instagram @new.dandelionbantargebang
sumber: instagram @new.dandelionbantargebang

Bukan hanya tas, topi, dompet atau sesuatu yang bernilai ekonomi lebih, Komunitas Dandelion juga mengubah sampah plastik menjadi media pembelajaran anak-anak. Ya, rutin setiap hari Minggu, Komunitas Dandelion selalu memberikan pengajaran kepada anak-anak pemulung di Bantar Gebang.

Apa yang mereka ajarkan pun bermacam-macam, mulai dari menggambar, mendongeng, menulis, berhitung, bercerita, sampai percobaan ilmiah. Dan media yang mereka gunakan rata-rata adalah sampah plastik.

Seperti saat saya melakukan kunjungan ke sana kala itu, saya takjub melihat betapa antusiasnya anak-anak pemulung belajar hal baru dari bahan-bahan yang selama ini teronggok di rumah mereka.

sumber: instagram @new.dandelionbantargebang
sumber: instagram @new.dandelionbantargebang

Kala itu anak-anak di sana diajarkan melukis botol plastik bekas dengan cat warna. Mereka semua tampak serius melakukannya. Ada yang melukis buah strawberry, mangga, boneka, sampai melukis inisial nama mereka dengan warna kesukaan. Aku begitu bahagia melihatnya, lewat Komunitas Dandelion, anak-anak pemulung di Bantar Gebang ini dapat merasakan sesuatu yang lain, yang tentunya tidak mereka dapatkan sebelumnya.

Kini, aku makin sadar betapa plastik, jika kita mampu mengolahnya dengan bijak maka akan memiliki nilai lebih. Terimakasih Danone-AQUA dan Komunitas Dandelion Bantar Gebang karena telah mengajarkanku banyak hal tentang lingkungan, pengelolaan plastik, juga kepedulian terhadap sesama. Semoga, kedepannya terus bertumbuh Komunitas Dandelion lainnya yang mampu berkontribusi besar untuk lingkungan.

Referensi:
Bijakberplastik.aqua.co.id. #BijakBerplastik. Diakses 2 Oktober 2019.
Sains.kompas.com. Penemuan yang Mengubah Dunia: Plastik Si Serba Guna tapi Berbahaya. Diakses 5 Oktober 2019.
Dbs.com. Suram Ini 4 Fakta Sampah Plastik di Laut. Diakses pada 10 Oktober 2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun