Mohon tunggu...
Novitania
Novitania Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Writer and Blogger

Content creator, and Blogger. Coffee and makeup enthusiast. an amateur photografer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ketika Plastik Tak Sekadar Menjadi Pembungkus Belaka

29 Oktober 2019   00:32 Diperbarui: 29 Oktober 2019   00:40 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Data tersebut mengesahkan posisi Indonesia berada di nomor dua sebagai penyumbang sampah plastik ke lautan di dunia. Dalam angka, berikut fakta sampah plastik di laut itu: China menghasilkan jumlah sampah terbesar di laut, yaitu 262,9 juta ton sampah. Selanjutnya ada Indonesia (187,2 juta ton), Filipina (83,4 juta ton), Vietnam (55,9 juta ton), dan Sri Lanka (14,6 juta ton).

Indonesia memiliki populasi pesisir sebesar 187,2 juta yang setiap tahunnya menghasilkan 3,22 juta ton sampah plastik yang tak terkelola dengan baik. Sekitar 0,48-1,29 juta ton dari sampah plastik tersebut diduga mencemari lautan.

Padahal kalau boleh dibilang, jumlah penduduk pesisir Indonesia hampir sama dengan India, yaitu 187 juta jiwa. Namun tingkat pencemaran plastik ke laut India hanya sekitar 0,09-0,24 juta ton/tahun dan menempati urutan ke 12. Artinya memang ada sistem pengelolaan sampah yang buruk di Indonesia.

Tidak berhenti sampai di situ, pencemaran plastik di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat. Saat ini, industri minuman di Indonesia merupakan salah satu sektor yang pertumbuhannya paling pesat. Pada kuartal I-2019, pertumbuhan industri pengolahan minuman mencapai 24,2% secara tahunan (YoY) hanya kalah dari industri pakaian jadi.

Banyak dari hasil akhir produk minuman menggunakan plastik sekali pakai sebagai packaging. Minuman-minuman tersebut dapat dengan mudah ditemui  di berbagai gerai ritel, baik modern maupun tradisional.

Pertumbuhan industri minuman yang sangat pesat tentu saja akan menghasilkan pertumbuhan jumlah sampah plastik yang semakin banyak. Terlebih saat ini kapasitas pengolahan limbah plastik masih terbilang minim.

Gerakan Bijak Berplastik sebagai Langkah Awal Mengatasi Permasalahan Sampah Plastik

Ternyata, tidak semua produsen minuman dengan kemasan plastik di Indonesia abai soal permasalahan sampah plastik. Danone-AQUA adalah salah satu pionir yang membukakan banyak mata tentang fenomena polusi plastik di Indonesia.

sumber: bijakberplastik.aqua.co.id
sumber: bijakberplastik.aqua.co.id

Melalui Gerakan Bijak Berplastik, Danone-AQUA mengajak kita, masyarakat Indonesia untuk aware terhadap lingkungan dan plastik yang kita gunakan. Hal itu bukan tanpa sebab, Danone sadar betul bahwa berdasarkan penelitian Ocean Concervncy 2015, "Lebih dari 8 juta Metrik Ton sampah plastik dibuang ke laut setiap tahunnya."

Dari fakta tersebut kemudian disusunlah langkah awal dalam mengatasi permasalahan sampah plastik yang ada. Gerakan Bijak Berplastik adalah gerakan bijaksana dalam menggunakan plastik, di mana kita bisa memperpanjang umur plastik semaksimal mungkin, sehingga tidak menjadi sampah yang mencemari lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun