Menurutnya, Integrasi tol, merupakan bagian dari integral mengurai transportasi lalu lintas yang lebih profesional dan modern. Dan dampaknya akan sangat besar bagi para pengusaha transportasi.
"Dampak nyata yang terjadi adalah logistik dari cost kita sangat terbantu karena sudah banyak diturunkan. Karena itu, kami sangat mendukung kebijakan Integrasi Tol ini. Karena sebenarnya, sudah lama kami menunggu. Kalau tidak salah, seharusnya bulan Juni sudah diberlakukan, tapi baru saat ini bisa diterapkan," ungkap Johannes.
Menurut Johannes, bukan tanpa alasan para pengelola jasa transportasi, salah satunya truk, mendukung kebijakan integrasi tol. Menyusul, sudah cukup intensif diskusi dan kajian terkait hal ini dengan berbagai pihak.
"Kami sangat mendukung karena kebijakan ini akan menurunkan cost logistik. Karena ini ada penyesuaian. Jadi buat kami ini sebenarnya bahasanya adalah ada penurunan," jelas Johannes.
Dengan integrasi tol, sudah bisa dipastikan volume kendaraan juga akan banyak menurun. Karena volumenya menurun, menurut Johannes, jarak tempuh juga akan lebih cepat. Dan ini merupakan keuntungan berikutnya lagi.
"Kita juga berharap, dengan adanya penyesuaian ini ada rasionalisasi dan sosialisasi di masyarakat sehingga akan berpikir ulang untuk menggunakan transportasi pribadi," ujar Johannes.
Di akhir diskusi, para narasumber menekankan bahwa integrasi tol JORR tentunya ditujukan untuk keuntungan publik agar proyeksi kondisi lalu lintas Indonesia di tahun 2029 sama seperti di Singapura.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H