Mohon tunggu...
Novitania
Novitania Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Writer and Blogger

Content creator, and Blogger. Coffee and makeup enthusiast. an amateur photografer.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Kebijakan Integrasi Transaksi Tol JORR untuk Keuntungan Publik atau Hanya Kenaikan Tarif?

30 September 2018   15:38 Diperbarui: 30 September 2018   21:40 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
otomotifnet.gridoto.com

Menurutnya, Integrasi tol, merupakan bagian dari integral mengurai transportasi lalu lintas yang lebih profesional dan modern. Dan dampaknya akan sangat besar bagi para pengusaha transportasi.

"Dampak nyata yang terjadi adalah logistik dari cost kita sangat terbantu karena sudah banyak diturunkan. Karena itu, kami sangat mendukung kebijakan Integrasi Tol ini. Karena sebenarnya, sudah lama kami menunggu. Kalau tidak salah, seharusnya bulan Juni sudah diberlakukan, tapi baru saat ini bisa diterapkan," ungkap Johannes.

Menurut Johannes, bukan tanpa alasan para pengelola jasa transportasi, salah satunya truk, mendukung kebijakan integrasi tol. Menyusul, sudah cukup intensif diskusi dan kajian terkait hal ini dengan berbagai pihak.

"Kami sangat mendukung karena kebijakan ini akan menurunkan cost logistik. Karena ini ada penyesuaian. Jadi buat kami ini sebenarnya bahasanya adalah ada penurunan," jelas Johannes.

Dengan integrasi tol, sudah bisa dipastikan volume kendaraan juga akan banyak menurun. Karena volumenya menurun, menurut Johannes, jarak tempuh juga akan lebih cepat. Dan ini merupakan keuntungan berikutnya lagi.

"Kita juga berharap, dengan adanya penyesuaian ini ada rasionalisasi dan sosialisasi di masyarakat sehingga akan berpikir ulang untuk menggunakan transportasi pribadi," ujar Johannes.

Di akhir diskusi, para narasumber menekankan bahwa integrasi tol JORR tentunya ditujukan untuk keuntungan publik agar proyeksi kondisi lalu lintas Indonesia di tahun 2029 sama seperti di Singapura.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun