Adapun gejala anak mengalami stunting yaitu:
- Berat badan tidak naik bahkan cenderung menurun
- Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya
- Pertumbuhan tulang tertunda
- Perkembangan tubuh terhambat
- Anak mudah terkena penyakit infeksi.
Menurut Kementerian Kesehatan, penyebab stunting dibedakan atas dua yaitu penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Secara langsung stunting disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang cukup serta ancaman penyakit infeksi yang berulang. Secara tidak langsung stunting disebabkan oleh pola asuh ibu, ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga, sanitasi lingkungan, dan pelayanan kesehatan.Â
Seribu Hari Pertama Kehidupan dimulai dari fase kehamilan (270 hari) hingga anak berusia 2 tahun (730 hari). 1000 HPK merupakan fase terpenting dalam kehidupan anak.Â
Kesehatan dan kecerdasan anak di mulai sejak janin di dalam kandungan hingga ulang tahun yang kedua. 1000 HPK sering disebut sebagai periode emas bagi anak. Pencegahan stunting pun paling efektif dilakukan adalah pada periode 1000 HPK.
Fase Kehamilan
Pada fase kehamilan, gizi dan kesehatan ibu hamil harus diperhatikan agar terhindar dari stunting. Ibu hamil harus mendapatkan asupan makanan sehat yang cukup.Â
Status gizi seorang wanita sebelum hamil sangat menentukan awal perkembangan plasenta dan embrio. Berat badan ibu pada saat pembuahan, baik menjadi kurus atau kegemukan dapat mengakibatkan kehamilan beresiko sehingga berdampak kepada kesehatan anak dikemudian hari.Â
Pada fase kehamilan, kebutuhan gizi akan meningkat khususnya energi, protein, vitamin, serta mineral. Oleh sebab itu seorang ibu harus memperhatikan kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi serta melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin. Apabila asupan nutrisi kurang, maka janin akan mengurangi sel-sel perkembangan tubuhnya yang bisa berakibat anak mengalami stunting.Â
Fase Bayi Usia 0-2 tahun