Mohon tunggu...
Novita Mandasari
Novita Mandasari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Seorang istri sekaligus pengajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memasak dengan dan untuk Cinta

2 Maret 2018   10:47 Diperbarui: 7 Maret 2018   11:37 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Foto: Tribunnews.com)

Banyak cara dilakukan seseorang untuk mengekspresikan rasa kasih sayang kepada orang yang dicintai khususnya pada momen hari kasih sayang, misalnya saja memberikan kado spesial atau mengajak berlibur. Tujuannya agar kehangatan keluarga tetap terjaga, meskipun harus mengeluarkan uang lebih untuk mendapatkan quality time bersama keluarga.

Di kota-kota besar yang mobilitas penduduk nya sangat tinggi sangat sulit menemukan waktu berkumpul bersama keluarga. Sehingga momen-momen hari kasih sayang menjadi kesempatan bagi anggota keluarga untuk saling mengekspresikan rasa kasih sayang. Kondisi sosial saat ini memang mengharuskan setiap pasangan atau keluarga berkomitmen untuk meluangkan waktu bersama keluarga.

Bersyukur sekali setelah tinggal bersama (sebelumnya karena kondisi pekerjaan harus tinggal di dua kota yang berbeda), saya dan suami setiap hari memiliki waktu yang berkualitas untuk mengespresikan rasa kasih sayang.

Memasak adalah cara saya mengekspresikan rasa kasih sayang dan cinta saya untuk suami. Bila dulu ketika belum menikah memasak adalah aktivitas yang tidak saya sukai, sekarang berbeda setelah menikah. Saat ini memasak menjadi salah satu hobi saya.

Bagi saya melalui masakan seseorang bisa merasakan kasih sayang dan cinta. Bila seseorang ingin memasak untuk orang yang dikasihi maka ia akan berusaha memberikan yang terbaik. Itulah yang saya lakukan, sehingga setiap hari saya selalu mendapatkan pujian dari suami, "masakan kamu enak sayang, apa resepnya?" Saya hanya jawab, "resepnya cinta". Ya bagi saya resep paling ampuh untuk semua masakan adalah "cinta", memasak harus dengan cinta. Bila memasak dengan cinta maka semua masakan akan terasa lebih enak.

Untuk mendapatkan makanan yang enak tidak perlu menghabiskan banyak uang, hanya dibutuhkan rasa kasih sayang dan cinta. Buat saya tidak menjadi persoalan bila saya bau minyak goreng atau bumbu dapur, atau harus pakai daster dan celemek yang penting suami saya selalu rindu pulang ke rumah.

Dirindukan suami setiap hari adalah hal terindah bagi seorang istri. Menurut saya, meskipun istri bekerja, seharusnya tidak ada alasan baginya untuk tidak memasak bagi keluarganya.

Rasa kasih sayang dan cinta diantara pasangan atau keluarga haruslah dipupuk setiap hari agar terus tumbuh dan berbunga. Ibarat bunga bila kita ingin melihat keindahannya maka setiap hari haruslah disiram dan diberi pupuk. Memasak adalah usaha yang saya lakukan agar rasa kasih sayang dan cinta suami terus tumbuh. Sekarang suami saya lebih betah makan di rumah dari pada di luar.

Bukan sekadar menyantap makanan yang sudah saya masak, suami juga senang mengambil fotonya lalu diunggah ke media sosial (sesuatu hal yang jarang dilakukannya). Terus terang hati saya semakin berbunga-bunga rasanya (hehe...)  

Ilustrasi (Foto:Dokpri)
Ilustrasi (Foto:Dokpri)
Selain makan bersama di rumah setiap hari, diakhir pekan kami juga meluangkan waktu untuk rekreasi, keliling-keliling kota di malam hari sambil memandangi kelap kelip lampu, olah raga bersama, atau nongkrong sambil menikmati ice cream dan sesekali nonton atau karaoke.

Saya percaya, mendapatkan keceriaan kehangatan keluarga tidaklah harus mahal karena yang terpenting adalah keinginan untuk berusaha memberikan yang terbaik bagi pasangan.

Saya dan suami berkomitmen untuk terus berusaha mengekspresikan, menjaga, memelihara kasih sayang diantara kami agar terus tumbuh dan berbunga sehingga kelak anak-anak kami tumbuh dalam kehangatan keluarga dan menjadi generasi-generasi bangsa yang penuh kasih kepada sesama manusia. Kami sadar, kehangatan keluarga bisa dimulai dari kami sebagai orangtua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun