Mohon tunggu...
Novita Lia
Novita Lia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Jakarta

Saya Novita Lia Hidayat seorang mahasiswa semester 1 di Universitas Muhammadiyah Jakarta Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Optimalisasi Kinerja SDM Melalui Pelatihan Pengembangan dan Tindakan Afirmatif (Study Kasus: PT BTPN Tbk Kantor Cabang Jambi)

12 Januari 2024   22:02 Diperbarui: 12 Januari 2024   22:09 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

OPTIMALISASI KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI PELATIHAN PENGEMBANGAN DAN TINDAKAN AFIRMATIF

(Study Kasus: PT. BTPN.Tbk Kantor Cabang Jambi)

Oleh: Novita Lia Hidayat

22010200026

Ilmu Administrasi Publik

Universitas Muhammadiyah Jakarta

Pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) merupakan inisiatif yang bertujuan meningkatkan mutu kehidupan kerja para karyawan, dengan berfokus pada hasil produksi dan pelayanan yang memiliki standar kualitas tinggi sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Pusat perhatian dari program pelatihan dan pengembangan SDM ini adalah pada proses perubahan atau peningkatan dalam keterampilan, pengetahuan, dan sikap individu para karyawan. Program ini sangat terkait dengan Upaya yang teroganisir, terstruktur, dan dengam maksud untuk mencapai penguasaan keterampilan dan kemampuan di dalam bidang pekerjaan, pengetahuan mendalam mengenai tugas yang dijalankan oleh karyawan, serta peningkatan soft skill bagi para pegawai. (Gattar Fath Athallah, 2022)

Manajemen pelatihan dan pembinaan sumber daya manusia (SDM) melibatkan rangkaian proses yang dirancang secara terstruktur dan sistematis yang bertujuan untuk memastikan bahwa setiap karyawan menerima pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan individual mereka. Upaya pelatihan dan pengembangan SDM ini memiliki potensi untuk memberikan dampak positif yaitu, membantu para pegawai meningkatkan keterampilan mereka, meningkatkan produktivitas, dan mencapai standar kualias kerja yang lebih unggul. Dengan melakukan pendekatan ini, organisasi dapat mengoptimalkan potensi setiap anggota tim, menciptakan lingkungan kerja yang berfokus pada pertumbuhan, dan mencapai hasil kerja yang lebih berkualitas.

Selain Upaya Pelatihan dan pengembangan, Adapun Tindakan Afirmatif dalam manajemen sumber daya manusia yang merupakan suatu Langkah strategis yang diambil oleh pemerintah dengan maksud memberikan dukungan kepada kelompok kelompok minoritas dan kepada mereka yang kurang beruntung. 

Prinsip mendasar dari Tindakan afirmatif ini adalah memberikan dorongan khusus kepada kelompok kelompok yang merasakan ketidakberuntungan, dengan tujuan untuk meningkatkan keragaman di Tengah lingkungan Masyarakat. Dengan demikian, Tindakan afirmatif pada manajemen sumber daya manusia tidak hanya bertujuan untuk memberikan peluang yang setara namun juga untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan adil secara menyeluruh. (Dwaa & Prasojo, 2020)

Oleh karena itu integrasi antara pelatihan, pengembangan sumber daya manusia dan Tindakan afirmatif dianggap sebagai landasan penting dalam membentuk organisasi yang tidak hanya bersifat inklusif, tetapi juga mencapai kinerja optimal. Organisasi yang komitmen terhadap prinsip prinsip keadilan dan memberikan peluang yang setara bagi seluruh anggotanya dapat membentuk lingkungan kerja yang dinamis dan merangsang pertumbuhan Bersama. 

Dengan melakukan pendekatan ini, setiap individu dalam organisasi memiliki akses yang adil terhadap pelatihan dan pengembangan, serta mendapatkan dukungan positif yang adil terhadap pelatihan dan pengembangan, serta mendapat dukungan positif melalui Tindakan afirmatif, sehingga menciptakan keberagaman yang produktif dan mecerminkan nilai nilai kesetaraaan. Melalui Upaya Bersama ini, organisasi dapat mengukuhkan komitmennya untk menciptakan lngkungan kerja yang inklusif, memberdayakan setiap anggota tim dan mencapai tujuan Bersama.

PT. Bank BTPN tbk kantor cabang Jambi merupakan sebuah Lembaga keuangan yang yang secara khusus beroperasi di sektor ekonomi yang memiliki dedikasi kuat terhadap pelayanan Masyarakat. Pengembangan sumber daya manusia menjadi fokus utama dalam Upaya penyediaan layanan yang berkualitas. Program pelatihan karyawan PT. Bank BTPN tbk kantor cabang Jambi dirancang dengan tujuan utama meningkatkan kinerja para pegawai, Dimana informasi menjadi suatu landasan utama. (Mustika & Apriani, 2021)

Dalam sebuah pelaksanaannya, metode pelatihan dan pengembangan yang diterapkan oleh PT. BTPN tbk kantor cabang Jambi mencakup 3 pendekatan, yaitu pelatihan vokasional, pelatihan kelas, dan pengembangan manajemen. Seorang staff dukungan umum, mengungkapkan bahwa pelatihan dan pengembangan SDM di Bank BTPN kantor cabang Jambi dilaksanakan di 2 lokasi, yaitu kantor wilayah Jakarta dan Surabaya. Bagi karyawan dengan jabatan tinggi, pelatihan dilakukan secara langsung di Jakarta setiap 6 bulan sekali, sedangkan para pegawai lainnya mendapatkan pelatihan di kantor wilayah setempat.

Dengan demikian PT. Bank BTPN tbk kantor cabang Jambi menjalankan program pelatihan dan pengembangan sebagai strategi untuk memperbaiki kinerja para pegawai dan menciptakan suatu keahlian yang relevan serta memberikan pelayanan terbaik kepada Masyarakat. Pendekatan beragam yang diterapkan mencerminkan komitmen Perusahaan terhadap perkembangan professional dan kemajuan para pegawainya.

Dalam konteks perubahan struktural yang dialami oleh Bank BTPN, khususnya di cabang Jambi pada tahun 2018, Perusahaan tersebut menjalankan kebijakan afirmatif yang melibatkan penghapusan kantor cabang pembantu yang tersebar di beberapa lokasi. Transformasi ini berakibat pada pengurangan jumlah karyawan yang sebelumnya bekerja di unit unit terdistribusi.

Sebagai bagian dari inisiatif Tindakan afirmatif, Bank BTPN Jambi memastikan bahwa proses penataan ulang penemapatan karyawan dilakukan secara adil dan berdasarkan kompetensi (staffing). Peningkatan pada sistem manajemen sumber daya manusia dan Pembangunan Human Resource Information system (HRIS) juga dilakukan sebagai Langkah konkret. Penerapan sistem remunerasi, yang ditekankan pada dimensi kompetensi seperti skill, problem solving, dan accountability, menjadi bagian integral dari strategi Perusahaan dalam mencapai produktivitas yang lebih tinggi dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Semua Langkah ini mencerminkan kesadaran Bank BTPN akan pentingnya memberikan kesempatan setara dan mendukung kemajuan karyawan. Afirmasi terhadap kompetensi karyawan menjadi suatu prinsip dasar, dengan tujuan untuk memastikan bahwa setiap individu memiliki akses yang setara terhadap peluang pengembangan. Dengan demikian, kebijakan Tindakan afirmatif tidak hanya membantu meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan, tetapi juga menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung pertumbuhan jangka Panjang.   

Kesimpulan: 

Artikel ini menyoroti pentingnya pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai inisiatif kunci dalam menciptakan lingkungan kerja yang dinamis dan produktif di PT. Bank BTPN tbk kantor cabang Jambi. Fokus pada peningkatan keterampilan, pengetahuan, dan sikap karyawan melalui program ini diharapkan dapat meningkatkan mutu kehidupan kerja, produktivitas, dan standar kualitas kerja.

Integrasi antara pelatihan, pengembangan SDM, Tindakan afirmatif dianggap sebagai fondasi penting dalam membentuk organisasi inklusif dan mencapai kinerja optimal. Program pelatihan di Bank BTPN Jambi, dengan beragam pendekatan seperti pelatihan vokasional dan pengembangan manajemen, mencerminkan komitmen Perusahaan terhadap perkembangan professional dan kemajuan pegawai.

Dalam menghadapi perubahan struktural, terutama kebijakan afirmatif di tahun 2018, Bank BTPN Jambi menunjukan kesadaran terhadap pentingnya penataan ulang yang adil dan berbasis kompetensi. Penerapan sistem remunerasi yang menekankan pada kompetensi karyawan menandakan Upaya Perusahaan untuk mencapai produktivitas yang lebih tinggi.

Referensi:  

Dwaa, N. H. D., & Prasojo, E. (2020). Implementasi Affirmative Action Dalam Rekrutmen Dan Seleksi Bintara Polri di Polda Papua 2019. Publikauma: Jurnal Administrasi Publik Universitas Medan Area, 8(1), 40–49.

Gattar Fath Athallah. (2022, January 4). Pengertian, Fungsi dan metode pengembangan sumber daya manusia . Mekari .

Mustika, M., & Apriani, I. (2021). Analisis Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Study Kasus: PT. BTPN Tbk Kantor Cabang Jambi). Ekonomis: Journal of Economics and Business, 5(2), 572–577.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun