Semilir angin dingin terasa membelai wajahku
Langitpun mendukung suasana hatiku
Tampak kelabu tanpa sang bagaskara muncul
Hujan mulai turun namun kubiarkan menghantam diri ini
Mencoba mencari ketenangan dalam hatikuÂ
Sakit ini tak bisa kuutarakan
Fisik ini tak luka
Namun hatiku ini rusak
Entah obat apa yang harus kumiliki
Harusnya hari ini aku bahagiaÂ
Hal yang kucoba keluarkan harusnya tawaÂ
Entah mengapa mata ini mengeluarkan air mata
Semakin ku tahan semakin pula air mata keluar berlomba- lombaÂ
Sakit rasanya hati ini
Kau melupakan akuÂ
Seperti aku tak pernah hadir dalam hidupmu
Perlahan namun pasti
Jiwa ini mulai hampaÂ
Tak ada gairah dalam hidupku
Kendala jiwaku mulai tak ada
Engkau hadir hanya sebentarÂ
Lalu menorehkan luka tanpa permisi
Lantas bagaimana aku menyembuhkan luka ini
Hingga sang penyembuh luka datangÂ
Memberikan pundak untukku
Entah seberapa banyak kesabaran dia
Memberikanku arah jalan yang lurus
Tanpa sadar hatiku ini mulai menghangat lagi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H