3. Moh. Natsir
Kiranya sama halnya dengan sebelumnya, dimana pada suatu waktu, Moh. Natsir bahkan pernah menumpang tinggal bersama Haji Agus Salim. Bahkan George Turnan Mc Kahin pun heran dengan beliau, yang kala itu menjabat sebagai Menteri Penerangan. "Kemeja yang dipakainya memiliki tambalan, sesuatu yang belum pernah saya lihat dimanapun sebagai seorang pejabat Pemerintahan".
Yap, begitulah Moh. Natsir, seorang politikus ternama yang hanya memiliki dua stelan kemeja kerja dengan tambalan dimana-mana. Bukan tidak sanggup membeli, melainkan prinsipnya hidupnya yang tinggi, "jika masih dapat dipakai, mengapa harus beli yang baru". Bahkan ketika menjadi pejabat di Partai Masyumi, beliau menolak pemberian kendaraan untuk operasional.
Walau pernah dituduh terlibat sebagai bagian pemberontak (PRRI), beliau tidak pernah ambil pusing dengan berbagai hukuman yang dialamatkan. Bahkan diakhir hayatnya pun, semua hartanya disita oleh Negara, termasuk satu-satunya mobil tua yang kerap dipakai olehnya untuk mengantar anak-anaknya sekolah.
4. Hoegeng Iman Santoso
Tentu semua mengenalnya sebagai polisi terjujur yang pernah ada di Indonesia, menurut Gus Dur. Sebagai seorang Kapolri yang memiliki integritas tinggi dan punya pengaruh hebat pada masanya. Hoegeng disebut-sebut sebagai tokoh penakluk hati rakyat Indonesia dengan sebersahajaan hidupnya.
Sejak berkiprah di Kepolisian, beliau tidak pernah mau memakai fasilitas Negara secara berlebihan. Bahkan menolak segala bentuk hadiah yang diberikan olehnya. Pun dengan rumah dinasnya yang sangat sederhana, tidak ada barang yang "wah". Hingga pada suatu ketika, ada seorang maling yang menyatroni rumahnya, tanpa membawa hasil, kecuali pakaian dinas beliau yang diambilnya. Lah!
Bahkan rumah pribadinya pun diperoleh dengan mencicil dan bantuan dari anak-anaknya. Tidak ada yang istimewa dari kehidupan ekonominya. Bahkan mobil dinasnya juga jarang dipakai, lantaran beliau tidak mau diistimewakan sebagai seorang pejabat Kepolisian. Dimana untuk mencukupi kebutuhannya, pak Hoegeng kerap menjual lukisan hasil karyanya sendiri.
5. Ir. Sutami
Sebelumnya telah diulas, bahwa Ir. Sutami mendapatkan "gelar" sebagai pejabat termiskin selama dua orde. Baik pada masa Presiden Soekarno atau Presiden Soeharto, semua takjub dengan idealisme dan konsistensinya dalam membangun bangsa. Berbagai macam proyek mega besar yang didapatnya pun tidak sekalipun membuat beliau tergiur akan keuntungan.
Disinilah nama besar Ir. Sutami kerap menjadi perbincangan publik kala itu. Bahkan selama 14 tahun beliau menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum, saluran listrik di rumah tempat tinggalnya pernah dicabut oleh PLN, lantaran telat membayar iuran. Tidak ada yang istimewa dari rumahnya dengan atap bocor dimana-mana. Seusai masa pensiunnya pun beliau sempat kesulitan untuk biaya berobat.